Komplotan pencuri dengan modus menawarkan jasa servis perbaikan regulator kompor gas gentayangan di Klaten, Jawa Tengah.
Cerita korban dari maling dengan modus itu ramai dibicarakan di media sosial.
Kronologi kejadian tersebut diunggah oleh akun Ra FA Tar pada Rabu (4/8) sekitar pukul 21.00 WIB di akun info Cegatan Klaten (ICK).
“Setelah mengobrol sekitar 30 menit para pelaku berpamitan pulang, setelah itu pelapor masuk ke dalam kamar mendapati almari sudah berantakan dan Tas tempat perhiasan dan uang sudah berada di luar,adapun barang yang hilang adalah 3 ( Tiga ) buah gelang emas dengan berat 11 gram, 1 buah cincin emas dengan berat 4 gram, uang tunai sekitar Rp. 3.000.000,- ( Tiga juta rupiah ), Atas kejadian tersebut Korban mengalami kerugian sekitar Rp. 7.000.000,- ( Tujuh juta rupiah ), lalu melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Trucuk,” pungkas dia.
Kapolsek Trucuk, Iptu Sarwoko membenarkan ada kejadian tersebut di wilayahnya. Kejadian menimpa korban atas nama Painah (65) warga Kecamatan Trucuk saat sendirian di rumah.
“Kejadian pencurian sudah dilaporkan. Keterangan korban, kejadian Rabu pukul 13.00 WIB,” jelas Sarwoko pada wartawan di kantornya, Kamis (5/8/2021).
Sarwoko menceritakan peristiwa pencurian siang itu berawal saat ada mobil silver berhenti di depan rumah korban. Empat orang kemudian turun dari mobil tersebut terdiri dari dua pria dan dua perempuan.
“Yang dua perempuan masuk ke rumah dan dua laki laki di teras. Dua perempuan masuk ke rumah menawarkan servis regulator, korban sudah menolak tapi terus mengobrol,” papar Sarwoko.
Salah seorang pelaku, jelas Sarwoko, kemudian meminta KTP korban untuk didata karena akan dijanjikan ada hadiah dari pabrik. Saat seorang pelaku mendata, seorang pelaku lainnya kemudian masuk kamar.
“Satu pelaku di belakang korban tidak diperhatikan, sekitar 30 menit keduanya berpamitan dan mengatakan hadiah akan dikirimkan. Setelah pelaku semua pergi, korban ke kamar,” terang Sarwoko.
Korban kaget saat melihat kamarnya berantakan. Setelah dicek, uang Rp 3 juta dan perhiasannya seberat 15 gram raib.
“Perhiasan dan uang itu dimasukkan tas dan disimpan di lemari. Kerugian sekitar Rp 7 juta dan kasus ini sedang kita selidiki koordinasi dengan Resmob Polres Klaten,” imbuh Sarwoko.
Diwawancara terpisah, Painah mengatakan mengatakan awalnya dua pelaku perempuan masuk rumah akan mengecek regulator kompor gas miliknya. Para pelaku sambil terus mengajak Painah mengobrol.
“Katanya mau ada hadiah, diajak ngobrol terus dimintai KTP dan ditulis. Yang hilang gelang dan cincin 15 gram, uang saya Rp 2 juta dan uang tanam padi sehingga total uang sekitar Rp 3 juta,” terang Painah pada wartawan.