Eve Aston, 20, kehilangan nyawanya pada 23 Juli 2021, dengan penyebab kematian saat ini tidak diketahui. Wanita yang berasal dari Wolverhampton itu berada di konser Ariana Grande yang dilakukan di Manchester Arena pada 22 Mei 2017, ketika sebuah ledakan mematikan merobek tempat itu, lapor Birmingham Mail.
Serangan yang dilancarkan oleh Salman Ramadan Abedi itu menewaskan sekitar 22 orang. Eve kini berjuang untuk menangani suara keras setelah ledakan dan mengalami PTSD, kata ibunya Amanda.
Dia ditemukan meninggal di kamar tidurnya di Finchfield oleh ayahnya Andrew, 43, bulan lalu.
Penyebab kematiannya belum diketahui.
Amanda, 55, berkata: “Sejak dia lahir, dia adalah anak yang periang, dia memiliki selera humor yang sangat lucu. Dia selalu punya teman di sekitarnya. Dia punya banyak teman yang selalu ada untuknya.”
Amanda mengatakan Ariana Grande adalah ‘idola’ Eve.
“Dia pergi ke konser Ariana Grande dengan ayahnya. Ariana adalah idolanya,” tambahnya.
“Mereka berada di sisi lain, bukan di mana tempat bom itu meledak. Sejak itu dia kembali ke Manchester dan suka meletakkan bunga untuk orang-orang yang meninggal dalam insiden itu. Sehabis konser tersebut, dia mulai menderita PTSD. Dia menyukai mobil dan sedang mencari pekerjaan tetapi depresinya semakin parah.”
Lebih dari £3.700 telah dikumpulkan untuk mencapai target £4.500 untuk pemakaman Eve .