Empat perwira Angkatan Udara Kerajaan Malaysia tewas dalam insiden penembakan di kamp mereka di Kota Samarahan, Sarawak pagi ini.
Komisaris polisi Sarawak Aidi Ismail mengatakan kepada wartawan hari ini bahwa salah satu dari mereka mengamuk setelah mengambil senjata api dari pos penjagaan di kamp Skuadron 330 Handau. Diidentifikasi sebagai Ho Swee Boon, penembak menembakkan senjata ke tiga rekannya sebelum mengambil nyawanya sendiri.
“Tersangka bahkan menanyakan apakah mereka ingin hidup atau mati,” kata Aidi, menambahkan bahwa salah satu korban, Sharif Mohd Siddiq Al-Attas Wan Sabli dari Kuching, telah mencoba menenangkan Ho tetapi tidak berhasil.
“Sharif mencoba menenangkannya, tetapi Ho melepaskan tembakan yang mengenai perut Sharif, mendorong yang lain untuk lari menyelamatkan diri.”
Angkatan Udara mengkonfirmasi bahwa penembakan itu terjadi pada pukul 07:15 di unit Kota Samarahan dan penyelidikan sedang berlangsung.
Tiga, termasuk Ho, meninggal di kamp sementara orang keempat dilarikan ke Pusat Jantung Kota Samarahan dengan luka kritis dan kemudian dinyatakan meninggal pada pukul 09:15.
Ho telah bertugas di angkatan udara selama 10 tahun. Diketahui bahwa dia sebelumnya ditempatkan di pangkalan di Kuantan. Sisanya diidentifikasi sebagai Mohamad Ehsan Sehamat dari Asajaya dan Luk Nesly anak Nabau dari Sibu, Sarawak.
Aidi juga mengatakan insiden itu telah diklasifikasikan sebagai kasus pembunuhan, dengan penyelidikan dilakukan berdasarkan Bagian 302 KUHP.