Sebanyak enam mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya meminta maaf usai video aksi berjoget hingga naik ke atas ambulans menjadi viral dan tersebar di media sosial.
Diketahui, buntut dari aksi itu mereka dipanggil polisi pada Rabu (25/8) kemarin.
Kasat Reskrim Polres Kapuas, AKP Kristanto Situmeang mengatakan bahwa para mahasiswa itu tak diproses hukum lebih lanjut usai diklarifikasi. Mereka diserahkan ke pihak kampus untuk mendapat sanksi.
“Sudah dipulangkan, akan ada sanksi akademik dari kampusnya,” kata Kristanto saat dikonfirmasi, Kamis (26/8).
Dari hasil klarifikasi, disebutkan bahwa enam orang tersebut tengah melakukan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Humbang Raya, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah saat membuat video.
Pada 21 Agustus 2021, sekitar pukul 10.00 WIB mereka ditemani oleh salah seorang warga desa hendak pergi ke Dusun Bereng Basuran untuk mengambil kayu untuk dijadikan tanda petunjuk arah di desa tersebut.
“Para mahasiswa berangkat dengan meminjam atau menggunakan mobil ambulans milik Desa Humbang Raya,” jelas dia.
Dalam perjalanan, kata dia, mereka terhenti karena ada jembatan yang putus. Hal itu membuat mereka turun dari mobil dan memeriksa kondisi jalan.
Kemudian, hal tersebut menyulut keisengan dari salah seorang mahasiswa untuk kemudian memutar musik menggunakan handphone dan pengeras suara mobil ambulans. Ia kemudian berjoget di pintu mobil dan membuat mahasiswa lain mengikutinya.
Kejadian itu direkam dan kemudian dibagikan ke WhatsApp Story oleh salah seorang mahasiswa.
“Sehingga beredar dan viral di media sosial dunia maya dan menimbulkan kegaduhan di media sosial,” tambahnya.
Dalam rekaman yang diterima CNNIndonesia.com, mahasiswa tersebut mengucapkan permintaan maafnya di depan Polres Kapuas usai diklarifikasi.
“Kami menyadari secara sadar bahwa apa yang kami lakukan itu sangat melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia, tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang Indonesia terutama kami sebagai mahasiswa. Sekali lagi kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang dirugikan atas kejadian ini,” kata seorang mahasiswa dalam video tersebut.
Dia meluruskan bahwa aksi tersebut tak direncanakan secara sengaja. Menurutnya, mereka tak meminjam ambulans tersebut untuk kemudian dibawa ke hutan dan dijadikan sebagai konten.
Namun demikian, mahasiswa tersebut mengakui bahwa perbuatannya tersebut telah merugikan pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan pandemi Covid-19. Menurutnya, hal tersebut sebagai bagian dari penyalahgunaan fasilitas kesehatan.
“Kami menyesali perbuatan kami, kami berjanji tidak akan melakukan kegiatan tersebut lagi,” tandasnya. (Sumber-CNNI)