Resmob Polrestabes Bandung dan Unit Reskrim Polsekta Rancasari berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Iqbal Akhmad Romadoni (22) dan korbannya SS (20) berasal dari Kabupaten Garut. s
Pembunuhan sadis itu terjadi di Sungai Cidurian, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, Bandung.
Iqbal ditangkap oleh tim gabungan di kediaman neneknya yang berada di Kabupaten Ciamis pada Jumat (27/8/2021) dini hari. Saat prose penangkapan, betis Iqbal ditembak aparat karena ia berusaha melarikan diri.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Aswin Sipayung mengungkapkan pembunuhan terjadi akibat tersangka Iqbal tak jadi berhubungan intim dengan korban, namun korban tetap meminta bayaran jasa layanan seks yang sebelumnya dijanjikan Iqbal.
“Namun tersangka tetap tidak mampu bayar, dan korban pun karena kesal lalu menggigit jari tersangka. Akibatnya tersangka pun merasa marah besar dan membawa pisau dapur untuk ditusukkan ke tubuh korban dengan membabi buta,” kata Aswin di Mapolrestabes Bandung, mengutip dari Pikiran-Rakyat. Jumat (27/8/2021).
Menurut Aswin kejadian pembunuhan ini terjadi di kediaman tersangka di Rancasawo tersebut pada Kamis 12 Agustus 2021 lalu sekira pukul 04.30 WIB. Sebelumnya tersangka meminta SS untuk datang ke rumahnya melalui aplikasi MiChat tersebut.
“Tersangka tidak bisa berhubungan intim, maka korban meminta uang ganti Rp 100 ribu, terjadi cekcok antara tersangka dengan korban. Kemudian terjadilah penusukan berkali-kali oleh tersangka terhadap korban di TKP,” ujarnya.
Aswin melanjutkan, kemudian pukul 18.30 WIB, tersangka membawa korban menggunakan gerobak pasir untuk dibuang ke Sungai Cidurian. Tersangka lalu mendorong dan memasukkan korban ke sungai tersebut.
“Jasad korban yang sempat hanyut di sungai akhirnya ditemukan oleh warga pada 16 Agustus 2021 pagi. Setelah penyelidikan rampung, anggota pun berhasil mengamankan tersangka di Ciamis namun karena berusaha melarikan diri maka terpaksa dilumpuhkan,” terang Aswin.
Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami apakah pembunuhan yang dilakukan tersangka ini masuk kategori direncanakan atau tidak. Sejauh ini beberapa barang bukti pun sudah diamankan semisal pisau, dan sprei dengan noda darah.
“Kita mohon waktu untuk menyimpulkan apakah masuk berencana atau tidak. Hanya saja dibunuhnya secara membabi buta dengan 65 tusukan, 45 di depan dan 20 di belakang,” katanya.
Tersangka Iqbal pun mengaku naik pitam setelah digigit jarinya oleh korban. Padahal kata dia tadinya dia akan membawa uang terlebih dahulu ke ATM, namun malah digigit jarinya.
“Jadi saya tusuk saja asal-asalan karena kesal terlebih keadaan lampu sedang gelap,” ujarnya.
Mulanya kata Iqbal, korban menyepakati untuk datang ke rumah Iqbal dengan bayaran Rp500 ribu. Hanya saja karena tidak jadi berhubungan intim maka Iqbal enggan membayar.
“Tiba-tiba syahwat saya mendadak lemah begitu saja. Kejadiannya di kamar tidur rumah saya,” katanya.