Pihak Polres Indragiri Hulu (Inhu), Riau berhasil menangkap seorang karyawan perkebunan sawit PT Panca Argo Lestari (PAL).
Pelaku berinisial PM melakukan pembunuhan keji dengan cara memenggal kepala korban (BFR).
Pemicu pembunuhan yang terjadi di areal kebun Divisi I PT PAL, Desa Penyaguan Kecamatan Batang Gansal itu karena hal sepele. Dimana pelaku PM mengejek korban BFR. Korban yang tidak terima diejek membalas dengan kata-kata kasar ke pelaku.
“PM mengaku telah membunuh korban dengan cara membacok badan dan leher korban menggunakan kapak. Sadisnya lagi, pelaku sengaja memutus kepala korban,” kata Humas Polres Inhu, Aipda Misran dikutip dari GoRiau.com, Sabtu (11/09).
Kasus pembunuhan sadis terhadap anak di bawah umur terjadi 27 Agustus 2021 siang. Saat itu korban PM pamit kepada orangtuanya untuk main game online simpang perumahan Divisi I PT PAL, karena disimpang itu yang ada jaringan internet.
Ayah korban bernama Arikson resah karena anaknya tidak kunjung pulang. Merekapun mencari korban hingga tengah malam, namun tidak kunjung ditemukan. Pada 30 Agustus 2021 sekitar pukul 09.00 WIB, dua orang warga yang ikut mencari korban, Karisma dan Robinhod mencium aroma tak sedap di dalam kebun kelapa sawit divisi I blok B16.
Keduanya terkejut melihat kepala tanpa tubuh, namun tak jauh dari temuan kepala manusia itu. Kemudian tidak jauh dari ditemukan bagian tubuh manusia yang masih berpakaian lengkap. Jenazah itu mengenakan celana pendek warna hitam dan baju kemeja motif kotak warna hijau. Hasil keterangan itu sama persis dipakai korban saat terakhir pamit untuk bermain.
Hasil keterangan tersangka, saat itu dia berpapasan dengan korban yang sedang duduk sambil bermain game online handphone. Kemudian pelaku menyapa korban dengan mengatakan ‘ngapa kau duduk disitu ikan teri,'” teguran ini mungkin membuat korban kesal sehingga korban menjawab dengan kata-kata yang kurang sopan kepada pelaku.
PM tersinggung dengan perkataan korban. Namun dia tetap melanjutkan perjalanan menuju lokasi kerja yang tidak jauh dari tempat korban duduk sambil bermain handphone. Setibanya di lokasi kerja, pelaku meletakkan semua peralatan kerja dan melihat ke arah tanggul tempat korban duduk. Pelaku tetap bekerja dan terus mengawasi korban.
Pelaku yang masih menyimpan dendam akhirnya memutuskan untuk menghabisi korban. PM mendekati korban sambil membawa kapak, kemudian mengajak korban untuk melihat tajur ikan. Korban yang masih polos mengikuti saja apa yang diminta tersangka. Keduanya berjalan menuju kebun sawit. Sekitar 100 meter berjalan, pelaku mengayunkan kapak ke arah korban dan menghantam dadanya.
“Korban berteriak dan berusaha lari dengan kondisi berlumuran darah. Pelaku terus mengejar dan setelah dekat, kembali mengayun kapak ke bagian leher korban, saat itu korban tersungkur, tapi tetap saja berteriak. Tidak mengenal belas kasihan, dia kembali mengayunkan kapak dan memenggal leher korban,” imbuhnya.
Selanjutnya tanpa rasa bersalah dan menyesal, pelaku membuang badan dan kepala korban ke dalam kanal (sungai kecil) tak jauh dari lokasi pembantaian keji itu. Dia menutupi ceceran darah menggunakan pelepah sawit kering.