Dua tenaga kesehatan di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua terjatuh ke jurang saat diteror Kelompok Separatis Teroris (KST). Aparat keamanan TNI-Polri, Rabu malam (15/9) mengevakuasi tenaga kesehatan yang terjatuh ke jurang saat menyelamatkan diri tersebut.
“Evakuasi baru dilakukan terhadap Kristina Sampe yang ditemukan masih hidup dengan luka di sekujur tubuhnya termasuk luka tusuk,” kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito, Kamis (16/9) pagi. Dikutip Antara.
Dia mengakui, dari laporan yang diterimanya nakes atas nama Gabriel Meilan ditemukan sudah meninggal dan jenazahnya akan dievakuasi dari jurang pada hari ini.
Saat ini korban Kristina Sampe sudah berada bersama rekan-rekannya yang mengamankan diri di Pos Yonif 403/WP.
“Dari laporan ada empat orang nakes yang terluka baik luka panah maupun ringan karena dianiaya dan mereka nampak masih trauma,” ungkap Cahyo.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mushtofa Kamal mengatakan, petugas Gabungan TNI-Polri menemukan dua tenaga medis (nakes) yang dilaporkan hilang pascapenyerangan KKB di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang pada, Rabu (15/9) sore. Salah satunya, Gabriela Meilan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Personel gabungan tiba di lokasi terlemparnya kedua korban, dan di temukan korban atas nama Kristina Sampe dalam keadaan hidup, sementara untuk korban atas nama Gabriela Meilan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kamal dalam keterangan tertulis, Kamis (16/9).
Kamal mengatakan, petugas berupaya mengevakuasi kedua korban dari lokasi. Salah satu korban atas nama Kristina Sampe berhasil dievakuasi dari jurang.
“Selanjutnya korban di bawa ke Pos Pamtas 403/WP guna mendapatkan perawatan medis,” ujar dia.
Sementara itu, proses evakuasi terhadap jenazah Gabriela Meilan terkendala cuaca memburuk dan medan yang sangat terjal sehingga tim menunda evakuasi pengangkatan jenazah.
Direncanakan pada hari akan dilakukan evakuasi pengangkatan jenazah almarhum.
“Korban meninggal dunia Gabriela Meilan direncanakan pada hari ini, Kamis tanggal 16 September 2021 akan dilakukan evakuasi pengangkatan jenazah,” ucap dia.
KKB pimpinan Lamek Taplo selain melakukan kontak tembak dengan aparat keamanan Senin (13/9) juga menyerang warga sipil termasuk tenaga kesehatan yang saat insiden sedang melayani masyarakat.
KKB juga dilaporkan membakar sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, gedung SD dan kantor kas Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua serta rumah warga. (sumber_merdeka.com)