Dua pegawai korntak di Balai Kota Makasar sudah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka dugaan pembobolan balai kota Makasar.
Unit Kejahatan dan Kekerasan Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Kota Besar Makassar mengungkap motif pelaku melakukan pencurian untuk modal menikah.
Kepala Satreskrim Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi Jamal Faturakhman mengatakan pihaknya telah menangkap dua orang pelaku pencurian di Balai Kota Makassar. Dua pelaku ditangkap yakni FAM (23) dan RDN (39) sudah melakukan aksi pencurian di sejak Maret 2021.
“Pelaku ini pegawai kontrak di Pemkot Makassar. Mereka sudah bekerja di sana ada yang sudah dua dan sembilan tahun,” ujarnya saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Kamis (16/9).
Jamal mengatakan kedua pelaku tersebut mengambil barang-barang di sejumlah kantor organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di lantai 4, 5, 6, dan 7 Balai Kota Makassar. Jamal mengungkapkan pelaku melakukan pencurian untuk modal menikah.
“Modus pelaku yakni FAM melakukan pencurian untuk modal menikah dan pasca nikah. Sementara RDN ini membantu FAM untuk acara pernikahan,” ungkapnya.
Jamal menjelaskan mengungkapkan sempat mengalami kendala karena minimnya saksi dan tidak aktifnya CCTV di Balai Kota Makassar. Tetapi, kata Jamal, hasil penyelidikan memunculkan kecurigaan karena tidak ada kerusakan pada pintu yang dicuri barangnya.
“Jadi pelaku ini melakukan pencurian mencari sesuai dengan pengamatan mereka. Dia tahu kapan dibuka dan ditutup kantor (OPD),” bebernya.
Akibat perbuatannya, kedua pelaku terancam dijerat Pasal 363 ayat 1 dan 2 KUHP. “Ancaman hukumannya maksimal sembilan tahun penjara,” ucapnya.
Terpisah, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengungkapkan kasus kehilangan di Balai Kota sudah sering terjadi. Bahkan, Danny Pomanto mengaku mendapatkan laporan jika setiap minggu ada kursi yang hilang.
“Berlangsung sejak lama dan berulang-ulang. Bahkan ada kursi setiap minggu ada 10 hilang, kertas 20 rim. Rusak sekali,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komisioner Lembaga Pemantau Independen Pengadaan Barang dan Jasa (LPI PBJ) Makassar, Haeril Husain memberikan klarifikasi jika pelaku FAM bukan pegawai kontrak di LPI PBJ Makassar karena tidak ada dalam SK yang diterbitkan Pemkot Makassar. Haeril mengatakan FAM merupakan tenaga sukarela yang membersihkan sejumlah ruang di Balai Kota Makassar.
“Saya mau klarifikasi sedikit tentang pelaku FAM. Anak ini bukan honorer di LPI PBJ, tetapi tenaga sukarela yang membantu membersihkan beberapa ruangan di lingkup Setda,” ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berada di Balai Kota Makassar dimasuki maling. Sejumlah barang berharga digondol maling.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Makassar, Husni Mubarak mengungkapkan sejumlah barang yang ada di kantornya hilang digondol maling. Ia mengaku sejumlah barang yang hilang di kantornya diantaranya laptop, printer, piala dan juga brankas coba dirusak.
“Awalnya pas Hari Senin itu, ada satu staf yang mengaku kehilangan laptop. Setelah di cek ulang ternyata bukan hanya laptop yang hilang, tapi ada juga printer, dan bahkan brankas coba dibuka (paksa),” ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (14/9).
Husni bahkan mendapatkan laporan bahwa sejumlah OPD yang berkantor di Balai Kota Makassar juga kecurian. Ia mengatakan aksi pencuri mulai dari lantai 4 sampai 7 kantor Balai Kota.
“Yang kemalingan bukan kami saja, di kantor (OPD) lain yang ada di lantai 5,6, dan 7 juga,” bebernya.
Ia menduga aksi pencurian dilakukan oleh orang dalam di Balai Kota Makassar. Pasalnya, tidak ada kerusakan pintu atau buka paksa.
“Masalahnya di sini, khusus Dispora tidak ada CCTV di ruangan. Bisa jadi orang dalam, karena tidak ada pintu yang rusak atau segala macam, padahal kan ada Satpol juga menjaga di bawah,” kata dia.
Sementara itu, Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Makassar, Iqbal Asnan menambahkan kasus pencurian di Kantor Dispora diduga dilakukan oleh orang dalam. Pasalnya, kunci pintu kantor dipegang oleh pegawainya.
“Kita tidak bisa akses, karena yang pegang kunci mereka sendiri. Kita hanya bisa lakukan patroli malam,” ucapnya singkat. (sumber-Merdeka.com)