Dua petugas polisi, Sersan Molly Edwards dan Richard Paton, mengabaikan dua panggilan darurat dari rumah sakit dan perampokan karena tengah berhubungan seks di mobil patroli saat jam dinas.
Perselingkuhan mereka terungkap kala komandannya menyadap kendaraan patorli keduanya.
Paton (39) yang sudah beristri, terdengar mendesah “aww, mari kita lepas pakaian,” sembari mengabaikan panggilan tugas atas laporan perampokan di toko listrik.
Dewan disiplin independen kepolisian mengatakan bahwa keduanya berhubungan seksual sekitar 15 menit.
Panel mendengar rekaman rahasia di mobil patroli yang menangkap ekspersi verbal fantasi seksual oleh keduanya. Laporan itu mengatakan bahwa aktivitas seksual kedua petugas jelas melibatkan pelepasan pakaian dinas.
Kedua petugas mengundurkan diri dari Kepolisian Surrey sebelum diadili di pengadilan bulan lalu, yang berlangsung tanpa kehadiran mereka.
Kalau pun mereka bertahan di kepolisian, keduanya akan dipecat atas empat pelanggaran berat.
“Itu tidak selalu seksual karena kadang-kadang bisa hanya berpegangan tangan. Saya menikmati waktu yang kami miliki bersama, tetapi menjadi sadar bahwa apa yang kami lakukan salah dan akan mengatakan kepadanya bahwa kami harus menghentikannya,” kata Molly (30) sebelum mengundurkan diri.
Molly Edwards mengklaim bahwa mereka tidak bisa menghadiri panggilan darurat karena baru saja menangani penyerangan klub malam. Namun, kepolisian menyimpulkan bahwa keduanya hanya enggan diganggu saat berhubungan seks.
Polisi Surrey mengatakan kedua petugas itu melanggar Standar Perilaku Profesional sehubungan dengan perilaku, kejujuran, dan integritas yang dapat didiskreditkan.