Claudia Campos Veiga (41) asal Brasil, ditangkap sehubungan dengan pembunuhan ayahnya yang dibakar hidup-hidup.
Pembunuhan itu adalah balasan dari Claudia yang mengklaim ayahnya melecehkannya secara seksual selama bertahun-tahun.
Claudia mengatakan kepada polisi bahwa dia terinspirasi oleh film I Spit On Your Grave, yang bercerita tentang seorang korban pemerkosaan yang melakukan pembunuhan balas dendam terhadap penyerangnya.
Claudia membunuh ayahnya, Omar Veiga di Embu-Guacu, Sao Paulo, Brasil pada Juli tahun ini. Dia ditangkap pada 4 September setelah dua bulan menghindari polisi.

Claudia mengatakan kepada polisi bahwa dia dilecehkan oleh ayahnya saat remaja dan berencana untuk membunuhnya setelah menonton film tersebut.
Claudia juga mengatakan dia memberi tahu saudara laki-lakinya tentang rencananya beberapa hari sebelum melakukan pembunuhan.
Omar Veiga (65) telah menghabiskan lima tahun terakhir di pusat rehabilitasi tunawisma dan kadang-kadang dikunjungi oleh anak-anaknya.
Pada 9 Juli, tersangka diduga mengundang ayahnya untuk mendaki dan di sepanjang rute dilaporkan bahwa Claudia mengikatnya ke pohon dan membakarnya.
Namun, polisi mengatakan tubuh Omar tidak menunjukkan tanda-tanda agresi dan penyelidik sedang menyelidiki apakah dia benar-benar diikat dan dibakar hidup-hidup.
Seorang pekerja di rumah tunawisma tempat Omar tinggal, Cristiano Ruiz, mengatakan Claudia memeluk ayahnya ketika dia tiba hari itu seperti anak perempuan yang mencintai ayahnya.