Peristiwa baku tembak terjadi sekitar pukul 09.42 WIT. Anggota KKB Lamek Alipki diduga menembak dari arah Kampung Sopamikma dan Kampung Oknanggul, Distrik Kiwirok.
Polisi menduga kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Alipki Taplo terlibat dalam kontak senjata dengan pasukan gabungan TNI-Polri di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (20/9) pagi.
“Saat personel gabungan TNI-Polri sedang melakukan penjagaan di Distrik Kiwirok, personel gabungan mendapatkan tembakan dari KKB pimpinan Lamek Alipki Taplo,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulis, Senin (20/9) malam.
Kamal mengatakan aparat TNI-Polri kemudian membalas serangan tersebut, sehingga terjadi kontak senjata dalam beberapa waktu. Tak ada korban jiwa dalam aksi saling tembak ini.
“Situasi saat ini pasca-kontak tembak yang terjadi antara personel gabungan TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Alipki Taplo, masyarakat masih melakukan aktivitas normal seperti biasa,” ujarnya.
Kontak tembak di wilayah Kiwirok mencuat dalam beberapa hari terakhir. Tenaga medis diduga diserang oleh KKB pada Senin (13/9) lalu. Sebanyak dua nakes dikabarkan hilang. Setelah dilakukan pencarian, aparat menemukan dua nakes tersebut berada di jurang.
Salah satu nakes, Gabriella Meilan ditemukan meninggal dunia. Sementara, satu orang lainnya, Kristina Sampe selamat. Jenazah Gabriela baru berhasil dievakuasi Jumat (17/9) akibat medan yang sulit.
Komando Operasi Gabungan (Koopsgab) TNI Papua pun mengevakuasi sembilan tenaga kesehatan dan satu prajurit TNI yang terluka dari wilayah Distrik Kiwirok.
Empat nakes dari sembilan nakes yang menjadi korban penganiayaan KKB saat ini masih dirawat di RS Marthen Indey, Jayapura. Mereka adalah dr. Restu Pamanggi, Katrianti Tandila, Emanuel Abi, dan Kristina Sampe Tonapa.
TNI-Polri juga menambah pasukan di wilayah Kiwirok usai terjadi penyerangan terhadap puskesmas dan tenaga kesehatan. Sebanyak satu peleton personel telah tiba di daerah tersebut.
Kasus penyerangan terhadap puskesmas membuat sejumlah petinggi negara angkat suara. Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta aparat menindak tegas KKB di Papua. Urusan HAM, kata Bamsoet, urusan belakangan. Keselamatan warga lebih utama. (sumber-cnnindonesia.com)