Sejumlah pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Padang dipangil Kejaksaan Negeri (Kejari) terkiat dugaan korupsi. Mereka dipangil untuk dimintai klarifikasi.
Kepala Kejari Padang, Ranu Subroto membenarkan pemanggilan sejumlah pengurus KONI tersebut. Hanya saja, kata dia, pemanggilan sekadar untuk klarifikasi. “Klarifikasi saja. Ada laporan, makanya diklarifikasi. Biasa itu, dimana-mana seperti itu. Bukan pemanggilan dalam arti saksi bukan, ini belum,” kata Ranu dihubungi langgam.id, Selasa (21/9/2021).
Ranu menyebutkan, kasus ini baru dugaan dan dalam tahap klarifikasi. Jika ada indikasi temuan tindak pidana, maka akan status kasus ditingkatkan. “Kasus ini baru tahap klarifikasi. Bagaimana kok ada laporan ini. Kalau memang ada potensi (tindak pidana) kita tingkatkan,” jelasnya.
Temuan ini diketahui berawal dari laporan masyarakat. Sebelumnya, surat pemanggilan sejumlah pengurus KONI Kota Padang terkiat dugaan korupsi ini beredar. Ranu membenarkan perihal surat tersebut. “Kertas (surat) itu biasa. Kalau kita panggil tentu harus ada dasar dugaan,” ujarnya.
Dalam surat panggilan itu ditulis bahwa dugaan tindak pidana korupsi terkait dana hibah tahun anggaran 2020. Adapun sejumlah pejabat KONI yang dipanggil untuk klarifikasi pada waktu yang berbeda.
Selain itu, juga ada salah seorang pejabat di Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Padang. Pertama pada hari Senin (20/9/2021) adalah Kepala Bidang Kepemudaan pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Padang bernama Junaldi.
Selanjutnya pada hari Selasa (21/9/2021) yang dipanggil Ketua KONI Kota Padang Agus Suardi dan Bandara KONI Kota Padang Kennedi. (sumber-Langgam.id)