Salah seorang saksi kasus pembunuhan Subang ikut angkat suara perihal apa yang dilihatnya di hari penemuan jasad Tuti dan Amel, Rabu 18 Agustus 2021 lalu. Dia adalah Ketua RT setempat, Dede. Dalam ceritanya dia mengaku terkejut dengan peristiwa itu.
Dilansir dari hops.id, Dede lantas bercerita ketika Rabu 18 Agustus 2021 pagi, sekira pukul 06.30 WIB, dia hendak pergi kerja ke kebun bersama sejumlah pekerja. Dia pun sempat berada 1 jam di kebun. Hingga pada pukul 07.30 WIB, ada seorang warganya bernama Suparman alias Ujang (saksi pertama), berteriak-teriak memanggil namanya.
Ujang ketika itu digambarkan sangat panik, dan bilang kalau ada banyak ceceran darah di rumah Yosef.
“Dia berkata ‘Pak RT-Pak RT, di rumah Pak Yosef banyak darah’. Dia ngomongnya agak keras, karena sambil banyak suara bising truk pasir di sana,” kata Ujang.
Usai mendapat info itu, saksi kedua Subang alias Pak RT lalu memerintahkan Ujang bersama warga lainnya untuk ke lokasi lewat jalan depan. Sedangkan Dede, memilih melintasi jalan belakang alias sebelah timur TKP.
Ketika itu, dia melihat rumah Yosef sudah ada banyak orang.
“Pertama yang saya lihat itu samping sebelah timur, ada darah cukup banyak di lantai keramik. Setelah itu saya lihat seperti ada gusuran, tarikan ke garasi, lalu sambil saya bilang Astagfirullah, saya lari ke depan. Di depan ada Pak Ujang di pinggir jalan, dan saya lalu masuk ke halaman,” katanya.
Ketika di halaman, dia melihat dua warganya sudah ada di lokasi, yakni Gogo, dan Dadar. Dede sempat menengok-nengok kondisi bawah mobil.
“Jarak saya ke mobil kurang lebih 2 meter. Saya nengok ke bawah, kelihatan di belakang mobil Alphard hitam itu ada genangan air. Dan bercampur darah kelihatan sepintas dari depan,” katanya lagi.
Setelah itu, badannya tiba-tiba ditepuk dari belakang oleh warganya Dadar.
“Pak RT coba lihat tuh, di dalam mobil ada kaki. Di belakang jok samping kanan atas gordain kelihatan kaki, enggak tahu itu kaki siapa, kelihatan sudah kaku,” kata Dede menirukan ucapan Dadar.
Dari sana, Dede langsung bergegas memerintahkan para warganya untuk segera mundur. Sebab dirinya sudah curiga ada yang tak beres dengan keadaan itu. Apalagi, sudah banyak warga lain yang berhenti di lokasi dan memarkirkan kendaraannya.
Dede lalu berinisiatif melaporkan peristiwa itu ke Polsek Jalan Cagak. Setibanya di sana, dia bertemu dengan Polisi setempat, dan petugas mengatakan sudah ada laporan lebih dulu atas kejadian tersebut.
Usai garis Polisi dipasang, tiba-tiba saksi kedua Subang itu dihampiri oleh Yosef dari kerumunan. Ketika itu dia masih ingat, Yosef memakai topi merah, kaos putih berkerah.
“Pak RT tolong bantu saya, jangan kemana-mana sampai selesai, saya mau menenangkan diri,” katanya.
Dari situ, Yosef terlihat dibawa, entah sama siapa. Namun yang pasti dia sempat pergi meninggalkan lokasi. “Itulah keterangan saya tidak lebih tidak kurang,” katanya.