Seorang mahasiswi Universitas Sriwijaya atau Unsri mengaku alami pelecehan seksual yang dilakukan oleh dosennya sendiri.
Dalam unggahan di akun Twitter @unsrifess, Minggu (26/9), mahasiswi anonim tersebut mengaku telah dilecehkan saat mengurus berkas untuk ditandatangani dosen pembimbing dan penguji, Sabtu (25/9).
Pertemuan mahasiswi dengan dosen tersebut berujung pada percakapan masalah pribadi mahasiswa. Usai bercerita, dosen tersebut dikatakan mulai melakukan tindakan asusila di depan mahasiswi tersebut.
Dosen A tersebut sendirian di kantornya. Awalnya ia sempat menanyakan kondisi mahasiswi yang terlihat memang tampak pucat.
Kondisi itu, karena sang mahasiswi usai mengalami sakit.
Sang dosen A kemudian bertanya penyebab mahasiswi tersebut lambat lulus. Karena terus ditanya, si mahasiswi menceritakan kondisinya, jika dia sedang menghadapi masalah keluarga, kedua orang tua terancam bercerai.
Sekaligus masalah ekonomi keluarga. Saat bercerita ini, mahasiswi merasa makin sedih dan menangis. Sampai akhirnya, mahasiswi ini, dipeluk oleh dosen tersebut.
Setelah memeluk, dosen itu akhirnya menandatangi berkas sidang tersebut.
Usai kicauan tersebut viral, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM Unsri menindaklanjutinya hingga bisa berkomunikasi dengan korban.
Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM KM Unsri Syarifah Indar Demi membenarkan hal tersebut. Pihaknya telah menerima laporan dari korban mengenai dugaan pelecehan seksual tersebut.
“Kami dari BEM KM Unsri sudah berkomnikasi dengan korban. Kami berupaya melakukan verifikasi terhadap kejadian tersebut. Hasilnya, korban sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Kaprodi. Saat ini korban masih enggan memberikan identitasnya,” ujar Syarifah dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (27/9).
Pihaknya saat ini tengah melakukan verifikasi lebih lanjut dan menelusuri bukti-bukti tambahan untuk melakukan advokasi terhadap korban.