Pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menduga TNI AD terindikasi disusupi oleh PKI berhasil membuat heboh masyarakat Indonesia.
Namun, Istana Kepresidenan RI menolak merespons pernyataan Gatot Nurmantyo tersebut.
Istana menyerahkan polemik soal dugaan TNI AD terindikasi disusupi oleh PKI kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Demikian Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman dalam keterangannya dikutip dari TRIBUNNEWS.COM, Selasa (28/9).
“Saya serahkan ke Pak Panglima saja, saya sudah membaca tanggapan Panglima,” kata Fadjroel
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, dugaan PKI berada di dalam tubuh TNI AD tidak bisa hanya berdasar pada keberadaan patung.
“Tidak bisa suatu pernyataan didasarkan hanya kepada keberadaan patung di suatu tempat,” tegas Marsekal Hadi Tjahjanto.
Atas dasar itu, Hadi Tjahjanto pun menolak untuk berpolemik soal dugaan penyusupan PKI ke tubuh TNI. Apalagi, perihal ini sudah diklarifikasi oleh institusi terkait.
“Saya tidak mau berpolemik terkait hal yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah,” ujarnya.
Dalam pendapatnya, Hadi mencerna apa yang disampaikan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo soal dugaan PKI masuk ke tubuh TNI AD lebih pada nasihat untuk prajurit aktif. Bagaimana pun, kata Hadi, faktor mental dan ideologi merupakan sesuatu yang vital.
Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan, sepatutnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo melakukan klarifikasi sehingga tidak menuding Angkatan Darat telah disusupi PKI.
Bagi TNI AD, tudingan Gatot Nurmantyo yang menyebut tidak adanya patung tiga tokoh di Museum Darma Bhakti Kostrad sebagai indikasi Angkatan Darat disusupi PKI adalah tudingan keji.