Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy mengatakan menyebut ada unsur kekerasan dan perusakan di lokasi pengusiran tim vaksinasi. Polda Aceh akan menyelidiki kasus warga yang mengusir petugas vaksin saat menjalankan tugas di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), Ujong Serangga Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Selasa (28/9).
“Kita akan tetap lakukan penyelidikan. Kerusakannya lumayan parah. Di mana satu posko gerai, 9 vial vaksin, 33 vial vaksin Sinovac, alat medis berupa masker, hand sanitizer, alat tensi, jarum suntik dan obat-obatan rusak dan tidak bisa digunakan lagi,” kata Winardy, dalam keterangannya, Selasa (28/9).
Selain itu, satu tenaga kesehatan (vaksinator) atas juga mengalami lebam di betis kanan bagian belakang akibat terkena benturan kursi plastik.
Winardy menduga kejadian itu karena kurangnya edukasi tentang pentingnya vaksinasi, yang merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya aksi penolakan vaksinasi dan pengrusakan gerai oleh para pedagang Ikan dan warga di PPI Ujung Serangga.
Dari informasi yang diperoleh pihaknya, para pedagang Ikan yang berjumlah sekitar 300 orang tersebut marah dan tidak mau mengikuti kegiatan vaksin yang diadakan oleh pihak Polsek Susoh, Koramil/04 Susoh, Pol Airud, dan Puskesmas Sangkalan.
Alasannya, kegiatan vaksinasi tersebut menyebabkan pengunjung di PPI Ujung Serangga sepi dan mempengaruhi pendapatan mereka.
Terkait kejadian penolakan tersebut, kata Winardy, Polda Aceh melalui Polres Aceh Barat Daya akan melakukan langkah-langkah persuasif dan edukatif tentang pentingnya vaksinasi baik bagi masyarakat, nelayan, maupun para Moge Ikan di PPI tersebut.
Oleh karena itu, Winardy meminta kepada Forkopimda Aceh Barat Daya yang dibantu oleh Muspika setempat, untuk terus memberikan edukasi-edukasi terkait pentingnya vaksinasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Saat ini, situasi di PPI Ujung Serangga sudah kondusif dan masyarakat sudah mulai memahami akan pentingnya vaksinasi tersebut,” ucapnya. (sumber-cnnindonesia.com)