Polisi Kota Tangerang akan memberikan sanksi kepada petugas polisi lalu lintas setelah seorang wanita menuduh bahwa dia mengirim pesan yang tidak pantas kepadanya setelah dia menepinya untuk mendapatkan tiket.
Korban, seorang wanita yang diidentifikasi sebagai RNA berusia 27 tahun, baru-baru ini men-tweet utas tentang insiden yang terjadi pada pertengahan September. Menurut dia, dia mengendarai sepeda motornya melalui lampu merah di Jalan Jenderal Sudirman pada pukul 2 pagi, yang menyebabkan seorang petugas polisi lalu lintas —berinisial FA — untuk menepi.
FA kemudian meminta RNA untuk dokumennya, dan menggumamkan “Oh, seorang wanita,” ketika dia melepas helmnya. Petugas juga menanyakan ke mana RNA pergi, sebelum menanyakan apakah dia sudah menikah atau belum.
“Saya berpikir, apa hubungan antara mendapatkan tiket dan status pernikahan saya,” tulis RNA di Twitter.
Pada satu titik, FA meminta RNA untuk nomornya, yang dia tulis di suatu tempat tetapi tidak di tiket, sebelum membiarkannya pergi tanpa benar-benar mengeluarkan tiket. Pada saat dia kembali ke rumah sekitar jam 3 pagi, RNA mengatakan dia menerima pesan dari FA di WhatsApp, dan dia kemudian meneleponnya karena dia tidak menjawab. Seperti yang terlihat dalam serangkaian tangkapan layar, FA terus mengganggu RNA dan bahkan bertanya apakah dia bisa mengunjunginya.
“Saya tidak membalas pesannya sama sekali, dia menelepon saya berkali-kali sambil mengobrol dengan saya seperti itu. Sangat menakutkan,” tulis RNA.
Awal pekan ini, RNA menjalani pemeriksaan di Polres Tangerang terkait hal tersebut setelah cuitannya ramai di dunia maya. Sambodo Purnomo Yogo, yang mengepalai Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, membenarkan bahwa penyelidikan internal terhadap perilaku FA sedang berlangsung, dan dia akan diberi sanksi.
Sambodo menghimbau agar aparat kepolisian bersikap profesional dan bermartabat dalam menjalankan tugasnya. “Pisahkan urusan pribadi dan urusan resmi. Taati kode etik profesi yang telah digariskan,” kata Sambodo.
Menurut laporan, RNA telah menuntut FA mengeluarkan permintaan maaf publik melalui video, meskipun untuk melakukannya polisi harus mendapat izin dari atasannya. FA, bagaimanapun, menerbitkan rekaman suara hari ini, di mana mengklaim dia hanya ingin “mendapatkan teman baru,” tidak mendenda RNA karena dia kasihan padanya, dan telah meminta maaf melalui WhatsApp.