Satu orang dinyatakan meningal dunia dan puluhan orang luka-lukan akibat Kericuhan di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua pada Minggu (3/10) melibatkan dua kelompok massa dari dua suku berbeda: Suku Kimyal dan Suku Yali.
Dari peristiwa tersebut sebanyak 52 orang diamankan, kesemuanya merupakan anggota Suku Kimyal yang melakukan penyerangan. “52 orang tersebut dalam pemeriksaan intensif Penyidik Polres Yahukimo,” tutur Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa, (3/10).
Kepolisian sudah mengevakuasi masyarakat Suku Yali yang menjadi korban aksi penyerangan. Aparat juga membuka komunikasi dengan tokoh-tokoh terkait. Polisi menduga penyebab penyerangan terkait dengan berita meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup di Jakarta, Minggu (3/10).
Peristiwa penyerangan terjadi pada pukul 12.45 WIT. Saat itu massa Suku Kimyal pimpinan Kepala Suku Morome Keya Busup mendatangi masyarakat Suku Yali menggunakan dua unit mobil minibus. Mereka juga membawa senjata tajam seperti busur panah dan parang.
Sekitar pukul 12.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapat informasi dari warga telah terjadi penyerangan terhadap masyarakat Suku Yali. Kasat Intelkam Polres Yahukimo, AKP I Nengah S Gaspar, bersama 20 personel lainnya kemudian langsung menuju lokasi.
Sekitar pukul 13.00 WIT, kelompok massa tersebut berhasil dihalau dan kemudian meninggalkan lokasi kejadian dengan menggunakan dua unit minibus menuju ke kompleks Suku Yali di perumahan masyarakat kompleks Telkomsel.
“Pukul 13.20 WIR, massa kembali melakukan penyerangan terhadap masyarakat Suku Yali yang berada di Hotel Nuri, dilanjutkan dengan pembakaran gedung hotel,” tutur Kamal.
Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana bersama personel gabungan menuju ke Hotel Nuri dan ke kompleks masyarakat suku Yali yang berada di kompleks Telkomsel untuk menghalau massa.
“TNI-Polri melakukan pengamanan pada objek vital, di antaranya Kantor Bupati Yahukimo, Kantor DPRD Yahukimo, dan gedung perkantoran lainnya,” pungkas Kamal. (sumber_cnnindonesia.com)