Bunuh bayi yang baru lahir dengan cara leher dijerat kain hingga dibuang lewat ventilasi toilet. Sepasang kekasih Y (23) dan A (22) ditangkap Penyidik Polrestabes Semarang dan menahan sepasang kekasih tersebut.
“Bayi itu sempat hidup dan dihabisi oleh Y. Sebab hasil autopsi ada memar di wajah dan resapan darah di leher, dan kepala luka,” kata Wakasat Reskrim Polrestabes Semarang AKP Agus Supriyadi, Senin (4/10).
Dia menjelaskan kasus pembunuhan bayi tak berdosa tersebut bermula ketika seorang warga menemukan bayi perempuan ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia di kampung Ringintelu, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Semarang pada Sabtu (2/10). Warga yang mengetahui kejadian itu langsung melaporkan ke Polsek setempat.
Atas laporan tersebut, pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi di lokasi kejadian saat Y menggunakan kamar mandi untuk melahirkan.
“Hasil penyelidikan bayi itu hasil hubungan gelap mengarah kepada sepasang kekasih Y dan A. Kita tangkap dua pelaku di rumah kontrakannya,” jelasnya.
Dari hasil keterangan sementara kedua tersangka menjalin hubungan kekasih sekitar 2 tahun. Kemudian bulan Januari 2021 kedua tersangka mulai melakukan hubungan badan hingga akhirnya hamil.
“Oleh pelaku A disarankan untuk mengugurkan kandungannya dengan cara mencari atau browsing di internet. Alasan digugurkan karena malu diketahui orang banyak,” ujarnya.
Setelah memperoleh obat penggugur kandungan, Y diminta untuk meminum obat tersebut berturut turut selama tiga hari. Setelah minum obat tersebut tersangka Y merasa sakit pada bagian perut dan berusaha untuk berobat ke dokter umum.
Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti 3 botol obat penggugur kandungan, 1 strip Paramex, 2 botol sprite, kain lap pel. Hingga kini kedua pelaku sedang menjalani pemeriksaan.
“Para pelaku bakal dijerat Pasal 342 KUHP tentang tindak pidana seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan nyawa anaknya. Ancaman hukuman 9 tahun penjara,” pungkasnya. (sumber_merdeka.com)