Ketegangan di Laut China Selatan belum mereda, bahkan semakin memanas.
Kini, Perdana Menteri baru Jepang, Fumio Kishida, mengaku telah membangun komitmen yang kuat dengan Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan pulau-pulau kecil di Laut China Timur (LCT), wilayah yang disengketakan dengan China.
Pada Selasa (5/10) pagi, Kishida berbicara dengan Presiden AS Joe Biden selama 20 menit. Washington juga mengonfirmasi bahwa mereka siap bekerja sama untuk merealisasikan Indi-Pasifik yang bebas dan terbuka, demikian dilaporkan Channel News Asia.
“Kami menegaskan bahwa kami akan bekerja sama menuju penguatan aliansi Jepang-AS dan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Kami juga mengonfirmasi bahwa kami akan bekerja sama dengan erat pada masalah yang berkaitan dengan China dan Korea Utara,” kata Kishida dikutip dari IDNTIMES.
Kishida juga menyampaikan komitmen Biden untuk membela Jepang sesuai Pasal 5 Perjanjian Keamanan, merujuk pada kewajiban AS untuk membela pertahanan Jepang. Komitmen Washington sangat diperlukan Jepang mengingat kampanye militer China semakin agresif di kawasan LCT, termasuk serangan ke perairan di sekitar pulau yang disengketakan.
Perdana menteri baru juga diharapkan untuk memperdalam keterlibatan dengan AS, Australia, India dan Jepang, kemitraan pertahanan yang dikenal dengan Quad. Salah satu tujuan Quad adalah membendung kebangkitan China.
Sebagai informasi, Kishida merupakan mantan Menteri Luar Negeri Jepang yang memenangkan pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) pada akhir September lalu, dilansir ANTARA dari Reuters. Pencapaian itu menjadikan dirinya memiliki jaminan untuk menjadi perdana menteri, menggantikan Yoshihide Suga.
Suga sendiri tidak mencalonkan diri lagi sebagai ketua LDP. Ia hanya menjabat satu tahun.
Dalam pidato kemenangannya, Kishida berjanji untuk memimpin transformasi LDP dalam pemilihan umum dan juga menyatakan tekadnya untuk terus memerangi pandemik COVID-19, yang telah menghantam perekonomian Jepang.