Polres Metro Depok telah menyimpulkan hasil pemeriksaan insiden crane jatuh di Jalan Mawar, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.
Dibalik itu, ada perjuangan bocah SMP berinisial YA (12) bertahan hidup saat terjepit reruntuhan tiang beton dan crane membuat petugas penyelamat salut.
Bocah SMP itu tak menangis dan merintih kesakitan saat tubuhnya selama lima jam tertimpa reruntuhan tiang beton.
Kuatnya tubuh YA yang menjadi korban tiang betondan mobil crane ambruk di Depok dilihat oleh hampir seluruh personel Damkar Kota Depok, Jumat (15/10).
YA saat itu tertimpa reruntuhan rumahnya kala insiden terjadi sekitar pukul 09:00 WIB. Malah saat itu, YA sedang melaksanakan zoom online sekolahnya.
Proses evakuasi YA berlangsung dramatis dan mengharukan. Meski misi penyelamatan berjalan cukup lama, YA tak menunjukan ketakutannya.
Hal itu dilihat langsung oleh Nirawan, salah satu personel Damkar Kota Depok.
“Teman-teman Damkar menyaksikan semua, korban gak nangis sama sekali dari awal kita datang. Badannya tertimpa beton gak ngerintih, gak nangis, gak ngeluh sama sekali,” tutur Irawan di lokasi kejadian.
Pantang menyerah, YA saat proses evakuasi hanya meminta air minum karena merasa kehausan.
“Cuma dia dehidrasi, tapi kata medis gak boleh minum dulu,”
“Jadi kita cuma suplai oksigen dan madu yang dioles dibibir, karena khawatir kalau masuk makanan dan minuman malah menyumbat saluran pernapasan dan resikonya besar,” sambungnya.
Perjuangan Nirawan bersama sejumlah rekannya pun berbuah manis. Selama lima jam, seluruh bagian tubuh korban berhasil ditarik keluar dalam keadaan utuh.
Bahkan, korban hanya menderita beberapa luka lecet dan memar pada bagian tangan kanannya.
Rasa syukur keberhasilan mengevakuasi korban dalam keadaan selamat pun diluapkan Nirawan dan rekan-rekannya.
Mereka nampak saling berpelukan, hingha tak kuasa menahan air matanya yang mengalir membasahi pipi.