Sebanyak 140 rumah terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 50 sampai 150 sentimeter. Hal ini diakibatkan Hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya luapan di Sungai Ogan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Minggu (17/10).
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan selain 140 rumah, banjir juga mengakibatkan dua jembatan gantung rusak berat, dua gedung balai desa, satu gedung sekolah dan satu tempat ibadah terendam banjir. “Banjir juga berdampak pada 520 jiwa dan memaksa sedikitnya 110 jiwa mengungsi,” ungkapnya, Senin (18/10).
Abdul menyebut, data ini berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu. Hasil pengamatan sementara di lapangan, banjir telah berdampak di tiga desa yang meliputi Desa Lubuk Tupak, Desa Muara Saeh, Desa Lontar di Kecamatan Muara Jaya.
Selain itu, sejumlah wilayah di Kecamatan Semidangani dan Kecamatan Pangandonan juga terdampak, namun detailnya masih dalam proses pendataan lebih lanjut. Kondisi mutakhir hari ini pukul 03.00 WIB, banjir berangsur surut, namun hujan masih turun dengan intensitas sedang.
Dalam rangka percepatan penanganan banjir, BPBD Ogan Komering Ulu berkoordinasi dengan lintas instansi terkait dan melakukan kaji cepat. Beberapa personel berikut peralatan dan logistik juga diturunkan guna memenuhi kebutuhan warga terdampak dan membantu proses evakuasi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi prakiraan cuaca yang menyebut bahwa Provinsi Sumatera Selatan masih berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hingga Selasa (19/10).
“Merujuk pada monitoring prakiraan cuaca dari BMKG, BNPB meminta seluruh pemangku kebijakan yang ada di daerah agar senantiasa melakukan upaya mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam rangka menghadapi adanya potensi bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh faktor cuaca,” kata Abdul. (sumber-Merdeka.com)