Ditemukan dua orang mayat wanita tewas mengenaskan di sebuah rumah di Jalan Rajawali, Gang Gereja, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sabtu (23/10).
Identitas keduanya yakni Sn Br Simorangkir (20) ditemukan tewas bersimbah darah dengan kondisi luka di kepala dan H Br Pandiangan (50) ditemukan leher terikat.
Diketahui juga korban Sn Br Simorangkir (20) adalah keponakan dari H Br Pandiangan (50).
H Br Pandiangan tewas dalam posisi tergantung di dalam kamar. Sementara Sn Br Simorangkir posisi terbaring bersimbah darah di ruang belakang.
Seorang warga, Rifka mengatakan bahwa kejadian ini baru ketahui sekira pukul 08.00 wib, setelah Restu anak dari korban H Br Pandiangan pulang.
Saat itu Restu baru pulang dari rumah temannya dan mendapati rumahnya terkunci.
“Minta tolong lah dia sama warga untuk buka gerbangnya,” ujarnya dikutip dari Tribun-Medan.
Lanjut Rifka, usai berhasil membuka pintu gerbang, Restu kemudian masuk ke dalam rumah dan lagi – lagi pintu dalam keadaan terkunci.
Pintu bisa dibuka setelah mencongkel dari arah jendela
“Setelah masuk, dia teriak. ‘Ada darah ada darah’. Di situ lah warga berdatangan semua,” terangnya.
Menurut warga korban selama ini dikenal tidak memiliki masalah keluarga.
“Baik – baik aja semuanya. Enggak pernah ada dengar ribut – ribut,” ungkap Rifka.
Namun, korban H menjadi pendiam setelah ditinggal sang suami yang meninggal dunia sekitar 3 bulan yang lalu.
“Agak pendiam dia (H) orangnya. Setelah meninggal suaminya itu agak jadi pendiam sama tetangga,” bebernya.
Terpisah, Kasi Humas Polsek Sunggal Aiptu Misrianto menduga korban H gantung diri usai membunuh keponakannya sendiri.
Namun mereka akan terus melakukan penyelidikan guna mengungkap fakta sebenarnya.
Katanya saat polisi ke tempat kejadian perkara mereka mendapati barang bukti berupa kayu broti dan pisau yang ditemukan disekitar mayat Sn.