Tabrakan maut dua bus TransJakarta terjadi di MT Haryono, Jakarta Timur, Senin (25/10). Dua orang tewas dan 37 lainnya luka-luka akibat kejadian itu.
Polisi menggelar rekonstruksi kecelakaan bus TransJakarta. Rekonstruksi dilakukan Polda Metro Jaya bersama Korlantas Mabes Polri.
“Kami sudah bekerja sama dengan tim Traffic Accident Analyst (TAA) Korlantas Mabes Polri yang hari ini kami lakukan simulasi rekonstruksi,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono dikutip dari detikNews, Selasa (26/10).
Dalam rekonstruksi tersebut, polisi menggunakan metode tiga dimensi. Polisi akan membuat video visual reka ulang kecelakaan yang juga akan didalami oleh penyidik.
“Gunakan metode 3D jadi kami buat visual video kejadian gunakan alat dari Korlantas. Salah satu metode untuk membantu penyelidik menentukan penyebab terjadi kecelakaan lantas jadi 3D scanner ada dua alat. Jadi alat ini menggambar 360 dan di-print otomatis buat grafik video,” papar Argo.
Seperti diketahui, polisi tengah menyelidiki tabrakan maut dua bus TransJakarta di daerah MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Sejumlah temuan baru pun terungkap.
AKBP Argo mengatakan, dari pengecekan petugas di lapangan hingga pemeriksaan CCTV, bus TransJakarta yang menabrak kendaraan di depannya melaju dengan kecepatan tinggi. Tercatat kendaraan itu melaju dengan kecepatan 55,4 km/jam.
“Secara visual dan pengukuran di lokasi itu memang kemarin dari CCTV perhitungan petugas kecepatan 55,4 km per jam saat terjadinya kecelakaan. Jadi saat menabrak berhentinya karena tertahan bus di depannya,” kata Argo.
Imbas tabrakan hebat itu, bus TransJakarta yang ditabrak sempat terdorong hingga 17 meter. Insiden itu pun membuat sopir yang menabrak sempat tergencet di lokasi.
“Jadi bus yang ditabrak mengerem kurang-lebih sekitar 17 meter. Setelah 17 meter, baru berhenti dan di situlah korban dievakuasi. Tapi ada dua yang nggak tertolong, sopir dan penumpang,” ungkap Argo.
Dia menambahkan, setelah ada pemeriksaan ulang hari ini, jumlah korban bisa dipastikan berjumlah 33 orang, dengan 31 mengalami luka-luka dan dua orang lainnya meninggal dunia.
“Jadi jumlah keseluruhan sebenarnya 33. Dari 33, dua orang meninggal dunia di tempat. Sopirnya berinisial J dan satu penumpang yang duduk di depan,” terang Argo.
Sementara itu, polisi mencatat ada 5 orang yang mengalami luka berat dan 26 orang lainnya hanya luka ringan.