Penembakan pos polisi Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat beberapa waklu lalu, Polisi mengamankan lima orang terkait dengan peristiwa tersebut.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy mengatakan bahwa lima orang yang diamankan merupakan warga Aceh Barat dan saat ini tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik. “Kami sudah mengamankan lima orang. Terkait penembakan pospol, mereka diamankan pagi ini,” kata Winardy saat dikonfirmasi, Jumat (29/10).
Namun demikian, ia belum dapat merincikan lebih lanjut mengenai keterlibatan dari para pihak yang diamankan oleh aparat kepolisian tersebut.
Winardy hanya menjelaskan bahwa lima orang itu ditangkap belum dalam status tersangka. Ia mengatakan penyidik masih menyesuaikan alat bukti dan keterangan dari masing-masing pihak yang diamankan.
“Nanti hasil pemeriksaan mereka, terkait alibi mereka dan teknis penyelidikan lainnya yang tidak bisa saya sampaikan. Cuma sudah mengerucut dan kami tunggu hasil pemeriksaan dan pendalaman,” jelasnya.
Penyidik, kata dia, juga masih melakukan pendalaman terkait keterlibatan lima orang itu dalam insiden penembakan yang diduga menggunakan senjata api laras panjang tersebut.
Dalam hal ini, polisi tengah melakukan uji balistik terhadap proyektil peluru yang ditemukan di sekitar TKP, seperti peluru dengan Kaliber 7,62 x 39 dan 5,56 x 45 mm. Polisi belum memastikan jenis senjata yang digunakan oleh para pelaku.
“Kami tidak mau spekulasi. Yang bisa menentukan jenis senpi adalah hasil uji balistik di lab forensik dengan hasil olah TKP berupa proyektil dan selongsong yang kami dapat,” katanya.
Merujuk pada situs pindad.com, peluru kaliber 7,62×39 mm merupakan amunisi khusus untuk senapan Sabhara SB1. Sementara, kaliber 5,56×45 mm biasa dipakai untuk senapan merek SS1, FNC, dan MINIMI.
Winardy sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa penembakan yang terjadi Kamis (28/10) sekitar pukul 03.15 WIB. Pos Pol tengah dijaga oleh dua anggota kepolisian, namun mereka berhasil mengamankan diri saat kantornya diberondong peluru. (sumber-cnnindonesia.com)