Seorang siswa SMP di Alor, Nusa Tenggara Timur meninggal dunia karena diduga dianiaya oleh gurunya lantaran tidak mengerjakan tugas.
Tindakan kekerasan ini bermula saat korban tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru pada 16 Oktober lalu. Sang guru yang emosi menganiaya korban.
Korban sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari, tetapi karena luka yang parah, nyawa korban tidak tertolong.
Polres Alor telah menetapkan pelaku sebagai tersangka. Dinas Pendidikan Kabupaten Alor juga telah memberhentkan pelaku sebagai guru.
DPRD Provinsi NTT meminta Dinas Pendidikan setempat, melakukan evaluasi, selain itu setiap guru perlu menjalani tes psikologi setiap tahunnya, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Sebelumnya kekerasan juga menimpa siswa SD di Musi Rawas Sumatera Selatan. Korban dianiaya teman sekolahnya.
Akibat kejadian itu, korban hingga kini masih harus dirawat intensif di rumah sakit dan mengalami kelumpuhan total di bagian tubuh dan kaki akibat cidera serius di bagian tulang leher.
Meski tindakan penganiayaan dilakukan anak-anak, polisi tetap menyelusuri kasus ini.
Polisi menyebut telah meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk terduga pelaku sesuai prosedur pemeriksaan terhadap anak-anak.