Pria berinisial W (50) harus mempertanggungjawabkan aksinya usai membunuh bocah kelas 6 Sekolah Dasar (SD) berinsial YP (12).
Untuk menutupi aksinya, pria beranai tiga itu puta-pura ikut mencari korban saat dinyatakan hilang lalu ziarah ke pemakamannya.
Namun, kejahatan W berhasil terendus hingga akhirnya pria asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan itu ditangkap polisi.
Dilansir dari Tribunnews.com, mulanya tak ada yang tahu bahwa YP menjadi korban rudapaksa dan perampasan nyawa oleh W ketika jasadnya ditemukan di sungai, Rabu (27/10).
Bocah malang itu ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Selabung di Desa Sukarame.
Sehari sebelumnya, YP dinyatakan hilang sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Biasanya sehari-hari, YP ikut bermalam di kebun dengan kedua orangtuanya.
Namun saat kejadian, YP sedang bersama bibinya yang juga masih anak-anak di rumahnya. Lewat tengah malam, YP terbangun dari tidurnya lantaran ingin buang air kecil.
Sejak saat itu, YP tak pernah kembali lagi ke rumah. Ia kemudian ditemukan keesokan hari dalam keadaan tewas.
YP tersangkut di aliran Sungai Selabung berjarak berkisar 3 kilometer dari lokasi korban menghilang.
Di malam YP terbangun dari tidur hendak buang air kecil atau kencing, ada warga yang ternyata mendengar teriakan minta tolong.
Diduga, teriakan itu berasal dari YP yang sedang dalam bahaya.
“Ya, malam itu korban sempat berteriak tiga kali meminta pertolongan yang didengar oleh warga,” kata Kepala Desa Tanjung Raya, Anher dikutip dari Sripoku.com.
“Namun karena tetangganya sedang sakit tidak bisa melakukan pengejaran,” sambungnya.
Setelah jasad YP ditemukan, korban langsung divisum oleh pihak kepolisian dan dimakamkan.
“Korban sudah divisum oleh pihak berwajib dan sudah dilakukan pemakaman di TPU Desa,” tambah Anher.