Kasus seorang Ibu yang mengaku dibuang anak kandungnya ke panti khusus lansia, mengundang komentar dan kritik.
Kini rekaman suara salah seorang mengaku anak Trimah muncul memberikan klarifikasi.
Suara seorang perempuan tersebut berdurasi sekira 3 menit. Menjelaskan tidak ada niatan untuk membuang hanya menitipkan ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Wajak, Malang, Jawa Timur.
Anak sulungnya tersebut mengaku lelah akan kelakuan Ibu Trimah yang kerap membuat ulah hingga memicu pertengkaran. Bukan hanya di keluarga anak-anak, tapi juga dengan adik kandung ibu Trimah.
Sejak awal, Ibu Trimah telah dirawat oleh anak bungsunya. Bahkan semenjak mengalami stroke hingga sembuh bisa berjalan. Diakui oleh anaknya, bahwa tak ada satupun yang berniat membuang.
“Saya akan meluruskan berita yang mengatakan Ibu Trimah dibuang dengan tiga anaknya. Saya mewakili salah satu anaknya. Sebenarnya tidak ada yang membuang. Dari awal dia sakit dia sudah diurus,” katanya.
Sayangnya, selama perawatan itu menurut anaknya, Ibu Trimah kerap membuat ulah.
“Sakit stroke pertama dia pun sudah diurus sama anaknya yang paling kecil, tapi di situ dia selalu bikin ulah sampai adik saya bingung harus bagaimana. Akhirnya dia sembuh dirawat hingga bisa berjalan lagi,” sambungnya.
Lantaran si anak bungsu sudah tak kuat, akhirnya Ibu Trimah pindah ke anak laki-lakinya. Ternyata kehadiran ibunya itu diakui kerap memicu pertikaian.
“Dan saya tanya maunya apa, kata ibu Trimah mau ikut anaknya yang laki-laki. Di situ pun dia selalu berantem. Akhirnya adik saya yang laki-laki tidak kuat,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, wanita dalam rekaman itu bahkan mengaku sempat diancam oleh suaminya sendiri. Sebab sang ibu disebutkan telah menyakiti hati anak menantu laki-lakinya.
“Dan saya pun tidak mungkin bisa merawat karena dia sudah bikin sakit hati suami saya. Suami saya mengancam kalau saya mau urus orangtua saya silakan, tapi dia akan angkat kaki sama anak-anak saya dari sini, saya bingung. Akhirnya saya minta tolong ke adiknya Ibu Trimah,” imbuhnya.
Setelah sekian lama dirawat oleh ketiga anaknya, akhirnya Ibu Trimah diserahkan kepada adik kandungnya yang tinggal di dekat Borobudur, Magelang.
Menurutnya, ulah yang dilakukan Ibu Trimah belum berhenti. Baru satu bulan sang adik sudah menyerah.
“Ada salah satu adiknya yang mau ngurusi yang (tinggal) di Borobudur. Baru satu bulan dia (Trimah) membuat ulah, bikin maksiat. Adiknya ngadu ke saya, sudah enggak kuat. Saya bingung harus bagaimana, akhirnya saya cari informasi,” ungkap anaknya.
Hingga tercetus untuk mencari informasi tentang panti jompo. Anak perempuan Ibu Trimah pun menemukan Griya Lansia Husnul Khatimah, Wajak, Malang, Jawa Timur.
“Saya dapat (Griya Lansia) di Facebook dan saya konfirmasi ke panti itu. Katanya dia di situ nanti akan kami bimbing, seperti pondokan, akan diajari ibadah,” sambungnya.
Dalam surat tertulis mereka telah menyerahkan segala tanggung jawab perawatan. Bahkan untuk prosesi pemakaman, jika Ibu Trimah meninggal dunia kelak.
“Kita pun selalu mengingatkan untuk ibadah. Aku bingung kalau sudah gitu. Terus terpaksa aku anter ke sana. Dalam hati kecil, tidak ada satupun anaknya mau membuang di situ. Kita hanya menitipkan,” pungkasnya.