Seorang ibu muda di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berinisial HDS (28) tewas setelah minum air yang dicampuri apotas.
Belum sempat dibawa ke rumah sakit, ibu muda berusia itu tewas seketika setelah minum air dari kulkas.
Kematian ibu muda itu lantas menggemparkan Desa Taji. Polisi pun turun tangan menangani kematian tiba-tiba HDS yang diduga menjadi korban pembunuhan.
Tetangga sebelah rumah yang juga masih berstatus sebagai kakak ipar korban pun akhirnya diringkus polisi.
HDS tewas setelah menenggak minuman yang diam-diam dicampur dengan racun oleh kakak ipar yang rumahnya bersebelahan.
Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo mengatakan, pihaknya telah mengamankan terduga pelaku berinisial S di wilayah Wonogiri.
Dari hasil pemeriksaan sementara, terduga pelaku nekat mencampurkan racun jenis apotas ke dalam minuman korban karena balas dendam.
“Modusnya keterangan dari yang diduga pelaku ada motif balas dendam, sekarang masih diperiksa di Polres Klaten,” ucapnya.
Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan, peristiwa itu bermula sekira pukul 10.00 WIB.
“Jadi menurut laporan keluarga, korban ini sekitar pukul 10.00 WIB meminum minuman yang ada di kulkasnya.”
“Setelah itu mual-mual dan kemudian terbujur kaku,” papar Guruh, Selasa.
Sementara menurut suami korban, Sigit, sebelum tewas, istrinya sempat menenggak air dalam botol yang tersimpan di kulkas.
“Awalnya istri saya minum air mineral yang tersimpan dalam lemari es. Setelah minum, istri saya merasakan air itu pahit,” ungkapnya.
Saat itu, Sigit sedang memperbaiki plafon rumah. Selang beberapa menit kemudian korban ditemukan dalam kondisi sudah tergeletak.
“Melihat istri saya sempoyongan dan langsung saya tangkap, belum dibawa ke rumah sakit sudah meninggal,” ujarnya.
Merasa janggal, Sigit kemudian mencoba menenggak minuman yang yang diminum istrinya.
Namun, belum sempat tertelan, Sigit buru-buru mengeluarkan minuman itu dari mulutnya.
“Saat minum air itu, saya respons muntah, lidah saya rasanya pahit, mulut saya jadi keras,” bebernya.
Kapolres Klaten mengungkapkan, HDS merupakan korban salah sasaran dari aksi pembunuhan yang dilakukan S.
S yang merupakan kerabat korban ditangkap setelah melarikan diri di wilayah Wonogiri, Selasa pagi.
“Informasi dari pelaku sasarannya sebenarnya suami korban, tapi yang kena istrinya,” ujar Eko, seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut saudara korban, Eko Susanto (32), pelaku sering menghina korban dengan bahasa tak pantas hingga suami korban tak terima.