Konser Astroworld Festival di Houston, Texas, yang menampilkan rapper Travis Scott, Sabtu (6/11) berujung maut.
Keluarga dan teman-teman dari korban yang tewas dalam kerumunan tersebut memberikan penghormatan kepada orang-orang terkasihnya.
Penghormatan bernada emosional serta upaya penggalangan dana melalui situs GoFund Me untuk para korban tersebar luas di media sosial.
Setidaknya delapan orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat kerumunan saat konser musik bertajuk Festival Astroworld itu, korban termuda baru berusia 14 tahun.
Lonjakan kerumunan mulai terjadi sekitar pukul 21:15 waktu setempat, ketika para penonton mendesak maju mendekati panggung sehingga menimbulkan kepanikan.
Situasi itu menyebabkan sejumlah orang cedera, orang-orang semakin panik, dan petugas pertolongan darurat di tempat kewalahan menangani para korban. Sekitar 300 orang dirawat karena terluka dan mengalami memar.
Danish Baig, 27, meninggal usai mencoba menyelamatkan kerabatnya dalam kerumunan tersebut. Saudara laki-lakinya, Basil Mirza Baig mengatakan, “senyuman Danish selalu menceriakan suasana.”
Rudy Peña, yang berasal dari Laredo, Texas, juga tewas dalam tragedi itu. Kakak perempuannya mengatakan kepada Laredo Morning Times bahwa Peña adalah “orang yang paling manis, ramah, dan punya banyak teman karena dia selalu ada untuk semua orang. Dia adalah penggemar berat Travis, dia menyukai musiknya.”
Franco Patino, 21, merupakan mahasiswa teknik di Universitas Dayton. Pihak universitas mengonfirmasi kematian Patino kepada sebuah stasiun televisi lokal WHIO. Dia juga merupakan anggota dari kelompok persaudaraan Alpha Psi Lambda dan tengah memenuhi penempatan kerja di Mason, Ohio.
Brianna Rodriguez, 16, ialah seorang murid junior di SMA Heights di Houston. “Dia sangat suka menari dan sekarang dia telah menari menuju surga,” tulis keluarganya di Facebook.
John Hilgert, 14, menjadi korban termuda yang meninggal dalam Festival Astroworld. “Dia adalah salah satu orang terbaik yang saya kenal dan dia selalu membuat orang lain tertawa,” kata seorang temannya melalui Twitter.
Jacob Jurinek, 23, merupakan mahasiswa seni dan media di Universitas Southern Illinois. Melalui sebuah pernyataan, keluarganya mengatakan bahwa Jurinek dikenal dengan “antusiasme, energi, dan sikap positifnya yang tidak tergoyahkan”.
Axel Acosta, 21, adalah mahasiswa Ilmu Komputer di Universitas Western Washington. Keluarganya memberi tahu media lokal bahwa dia mendatangi konser itu seorang diri, dan itu merupakan festival musik pertama yang pernah dia datangi.
Beberapa korban yang terluka telah mengajukan gugatan hukum terhadap Travis Scott dan Live Nation yang merupakan promotor dari festival musik itu.
Sebuah gugatan juga dilayangkan kepada penyanyi rap, Drake, yang tampil sebagai bintang tamu kejutan, karena dianggap menghasut kerumunan meski dia mengetahui bagaimana tabiat Travis Scott.
Pada 2018, Travis Scott mengaku bersalah karena mengajak orang-orang bergegas mendekati panggung dalam konser di Arkansas, AS. Media setempat melaporkan, Scott memberi hampir Rp100 juta (US$7.000) untuk dua orang yang mengaku terluka dalam konser tersebut.
Sejauh ini, Scott maupun Drake belum mengomentari gugatan hukum terhadap mereka.
Sebelumnya, melalui pernyataan yang dia bagikan lewat Twitter, Scott berterima kasih kepada polisi dan layanan darurat. Dia juga menyatakan “berkomitmen untuk membantu pemulihan dan mendukung kebutuhan keluarga yang terdampak.”