Polisi masih menyelidiki ledakan di rumah orang tua Veronica Koman di Jakarta Barat.
Saat ini, polisi tak menemukan bekas ledakan di kediaman orang tua aktivis pro Papua Merdeka,Veronica Koman di bilangan Jakarta Barat. Polisi hanya mendapati benda yang berhamburan.
“Untuk bekas ledakan tidak ada, tapi banyak benda berhamburan atau berceceran di lantai,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono dikutip dari CNNIndonesia, Senin (8/11).
Joko mengatakan benda-benda tersebut sudah berserakan di lantai saat polisi tiba di lokasi. Belum diketahui pasti penyebabnya.
Namun berdasarkan keterangan pemilik rumah yakni orang tua Veronica Koman, sempat terdengar bunyi ledakan sebelum benda-benda tersebut berhamburan.
“Kami ke sana kan sudah berceceran. Berdasarkan keterangan saksi pemilik rumah sebelumnya diawali dengan bunyi ledakan,” ujarnya.
Joko juga mengatakan sejauh ini tak ada warga yang melihat terduga pelaku. Karenanya, polisi masih mendalami rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk bisa mengungkapkan identitas pelaku.
“(Warga) tidak ada yang melihat,” ucap Joko.
Terpisah, Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid menyebut dugaan teror terhadap Veronica Koman mengingatkan dirinya pada mendiang Munir.
Kala itu, kata Usman, sempat ada yang mengirim paket bangkai ayam ke kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
“Ini mengingatkan saya juga kepada pengiriman bangkai ayam ke kantor KontraS, Imparsial ketika Munir baru saja terbunuh,” kata Usman dalam konferensi pers daring, Senin (8/11).
Mengenai kasus tersebut, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menawarkan perlindungan terhadap keluarga Veronica Koman.
Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo mengatakan, jika itu benar terjadi, maka bisa dikategorikan sebagai bentuk intimidasi terhadap aktivis.
“Ternyata, serangan tidak hanya ditujukan ke pribadi, tetapi sudah melebar kepada keluarga. Teror-teror seperti ini harus dihentikan,” kata dia lewat keterangan tertulis.