Korban penipuan Olivia Nathania, mengaku ikut pelantikan PNS bodong yang digelar melalui aplikasi Zoom dengan memperdengarkan sambutan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hari ini, pengacara para terduga korban kasus penipuan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) fiktif yang digelar oleh Olivia Nathania, Odie Hadianto, kembali menyambangi Polda Metro Jaya. Kedatangannya dalam rangka menyerahkan bukti berupa video pelantikan CPNS yang mencatut Anies Baswedan serta dokumen perjanjian antara Olivia dengan para terduga korban.
Menurut Odie, video itu berisi potongan-potongan Anies Baswedan saat sedang berbicara. Namun, kata dia, ketika ditunjukkan kepada para terduga korban, suara dari video itu dimatikan.
“Pak Anies ketika itu diambil gambar videonya dan ditunjukkan kepada para peserta korban CPNS bodong,” ujar Odie dikutip dari TEMPO.CO.
Video itu, ditayangkan melalui aplikasi zoom kepada para terduga korban sehingga mereka seakan-akan tengah dilantik sebagai CPNS oleh Anies. Bahkan, kata Odie, untuk meyakinkan, para terduga korban sempat dibawa ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi DKI Jakarta.
“Dia nyari momen waktu itu di mana ada peristiwa PPKM. Olivia, para korban, dan BKD kondisinya sedang tutup,” tutur Odie.
Sebelumnya, Olivia Nathania dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 23 September lalu atas dugaan penipuan perekrutan CPNS. Laporan korban terdaftar dengan nomor LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA. Korban penipuan dengan modus perekrutan PNS itu diperkirakan mencapai 225 orang dengan total kerugian Rp 9,7 miliar.
Seorang terduga korban penipuan oleh Olivia Nathania, Fulan, mengaku ikut pelantikan PNS bodong yang digelar melalui aplikasi Zoom dengan memperdengarkan sambutan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Habis nyanyian Indonesia Raya, habis itu ada sambutan dari Pak Anies, habis itu udah selesai. Nggak ada rangkaian lanjutan lagi,” ujar Fulan di Polda Metro Jaya, Jumat, 1 Oktober 2021.
Fulan mengatakan dia mendapatkan link Zoom dari Olivia Nathania. Acara pelantikan bodong itu berlangsung pada 8 April 2021 dan disebut diikuti oleh 100 orang peserta. Fulan mengaku membayar Rp160 juta untuk menjadi PNS melalui jasa Olivia. Uang itu untuk memasukkan dirinya, kakak ipar, dan istri. “Kita ada yang gadaikan emas,” ujarnya.