Seorang pria Inggris, Robert Leeming (36), dihadapkan dengan hukuman penjara seumur hidup setelah mengaku membunuh mantan pacarnya. Namun dia menyangkal telah membunuh putrinya yang berusia 22 bulan.
Hilangnya Jasmine Lovett dan anaknya, Aliyah Sanderson, memicu salah satu pencarian paling ekstensif di Kanada setelah menghilang pada 23 April 2019.
Leeming mengaku ke polisi bahwa dirinya kehilangan kesabaran dan menyerang mantan kekasihnya dengan palu, lalu menembak kepalanya.
Jasmine dan Aliyah ditemukan terkubur di tanah dangkal di Kananaskis. Leeming pindah ke Kanada pada 2013 dan berhubungan dengan Jasmine, lalu keduanya dianugerahi anak perempuan.
Pada hari pertama persidangan, dia mengaku bersalah atas pembunuhan Jasmine, namun menyangkal membunuh Aliyah.
Pengacaranya, Balfour Der, mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan kliennya bertanggung jawab atas kematian Aliyah.
“Tidak adanya bukti akan mendukung keraguan yang masuk akal,” katanya kepada Hakim Pengadilan Ratu Keith Yamauchi.
“Dia berbohong setelah dia membunuh Jasmine dan Aliyah. Dia berbohong kepada polisi. Dia berbohong kepada publik. Dia berbohong kepada mantan istrinya,” ujar jaksa penuntut, Doug Taylor.
Taylor bertanya kepada Leeming mengenai hari dia memukul Lovett dengan palu dan menembaknya di kepala dengan senapan.
“Seeperti apa suara ketika kamu menembakkan senapan dan kamu membunuh Jasmine?” tanya Taylor.
Leeming menjawab bahwa senjata api kaliber 22 sebenarnya tidak terlalu berisik.