Warga negara Singapura, Amos Yee, diberi waktu oleh pengadilan Amerika Serikat untuk membahas tawaran jaksa khusus.
Kasusnya disidangkan di pengadilan Chicago pada Sabtu (13/11). Yee menghadapi 18 dakwaan, termasuk tindakan tidak senonoh, dan kepemilikan pornografi anak.
Yee diberikan suaka di Amerika Serikat lebih dari empat tahun lalu.
Dia ditangkap oleh US Marshals pada 14 Oktober tahun lalu di apartemennya di lingkungan Norwood Park East Chicago.
Ia dituduh bertukar foto bugil dengan gadis berusia 14 tahun melalui WhatsApp. Dugaan insiden terjadi pada 2019 antara 1 Februari dan 30 Juni, dan melibatkan ribuan SMS.
Ketika hubungan mereka memburuk, gadis itu menghubungi sekelompok orang yang “tertarik untuk mengekspos pedofil.”
Yee ditahan sejak penangkapannya, dengan jaminan US$1 juta. Jika terbukti bersalah, Yee bisa kehilangan status suakanya dan dideportasi kembali ke Singapura.
Ini bukan pertama kalinya Yee bersinggungan dengan hukum. Pada 2015, Yee dipenjara di Singapura karena melukai perasaan religius dengan membuat komentar tentang orang Kristen.
Sekitar setahun kemudian, Yee dipenjara lagi dan didenda atas tuduhan yang sama, kali ini karena membuat komentar tentang orang Kristen dan Muslim.
Pada 2017, Yee diberikan suaka di AS oleh pengadilan imigrasi, meskipun ada tentangan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Yee ditawari kesepakatan pembelaan untuk menghindari persidangan dan mengurangi keterpaparannya pada hukuman yang lebih panjang.