Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, dan Menlu Singapura (MFA), Vivian Balakrishnan, telah menjawab rekan-rekan mereka dari Malaysia atas kasus pengedar narkoba yang divonis mati di Singapura.
Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, dilaporkan telah menulis surat kepada Lee untuk meminta keringanan kasus tersebut.
“Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Menteri Luar Negeri Dr Vivian Balakrishnan telah menjawab rekan-rekan Malaysia mereka untuk menyampaikan bahwa Nagaenthran A/LK Dharmalingam telah diberikan proses hukum penuh di bawah hukum,” kata juru bicara MFA dalam menanggapi pertanyaan media.
Eksekusi Nagaenthran Dharmalingam Malaysia ditunda pada Selasa (9/11) ketika ia dinyatakan positif COVID-19.
Dia dijatuhi hukuman mati pada 2010 karena mengimpor 42,72g heroin murni ke Singapura pada 2009 dalam bentuk bundel yang diikatkan ke pahanya, dan sejak itu dia dijatuhi hukuman mati.
Pengacaranya, M Ravi, mengajukan permohonan pengadilan pada 8 November tahun ini yang menyatakan bahwa Nagaenthran memiliki usia mental seseorang di bawah 18 tahun.
Dia berpendapat bahwa belas kasihan pengadilan harus dilakukan untuk memberi Nagaenthran penangguhan hukuman dari eksekusi hukuman mati, sambil menunggu pemeriksaan psikiatri lebih lanjut dan melaporkan keadaan mentalnya.