Spesies satwa liar yang dijual di di China adalah ‘pandemi lain yang menunggu untuk terjadi,’ kata seorang ilmuwan.
Sebuah penelitian terhadap selusin spesies hewan buruan yang diperdagangkan, dijual, dan dimakan, di China, menemukan 71 virus mamalia.
18 di antara nya termasuk yang paling berisiko tinggi bagi manusia dan hewan peliharaan.
Studi ini menyoroti dengan tepat mengapa perdagangan satwa liar dan pasar hewan hidup adalah kecelakaan pandemi yang menunggu untuk terjadi,” kata rekan penulis, Edward Holmes, ahli biologi evolusi di University of Sydney.
“Makalah ini juga menunjukkan bahwa manusia secara teratur menularkan virus mereka ke hewan lain. Jelas ada lalu lintas virus dua arah.”
Penelitian yang dirilis pada Jumat (13/11) menunjukkan karnivora mirip kucing Luwak membawa mikroba yang paling mengkhawatirkan.
“Spesies lebih lanjut yang melompat dari musang ke manusia dapat dengan mudah memulai wabah besar.”