Sebanyak enam orang pelaku pencurian besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Polisi terus mendalami perbuatan mereka yang merugiankan hingga miliaran itu.
Salah satu menggali keterangan dari SU yang pernah bekerja di proyek tersebut. Kanit Reskrim Iptu Moch Zen menerangkan, dia adalah mantan cleaning service. “SU (mantan cleaning service), dia yang tahu akses ke dalam. Dia ikut termasuk di situ,” kata Zen saat dihubungi, Selasa (16/11).
Zen menerangkan, SU sekongkol dengan para pelaku. Berdasarkan hasil pemeriksaan, SU memahami betul situasi di sekitar lokasi. Bahkan, sampai tempat penyimpanan besi-besi untuk proyek KCIC.
“Iya (dia koordinasi dengan pelaku). Yang jelas dia yang tahu akses terus lokasi, barang disimpan di mana terus sama bantu. Dia (SU) tahu posisi barang (besi-besi) otomatis dia bantu angkat juga,” ujar dia.
Zen menyebut, SU turut mendapat bagian dari hasil penjualan besi-besi proyek KCIC. Jatah untuk SU diberikan langsung oleh AR.
“Belum tahu (nominalnya berapa) mungkin pembagian rata. Tergantung hasilnya yang di dapat,” ujar dia.
Sebelumnya, sebanyak 118.081 kilogram besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) raib. Besi itu diperuntukkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Ada lima orang yang diduga sebagai pencurinya ditangkap Unit Reskrim Polsek Makasar, Jakti. Mereka adalah SA (24), SU (24), AR (30), MLR (24), DY (46).
“Total inventaris barang yang hilang seberat 118.081 kilogram. Kalau dirupiahkan mencapai Rp1 miliar,” kata Kapolsek Makasar Kompol T.F Hutagaol, ketika dihubungi, Senin (8/11/2021).
Terpisah, Kanit Reskrim Iptu Moch Zen menerangkan, sekuriti dari PT KCIC memergoki komplotan itu saat beraksi di Proyek KCIC HSR/Rocket Box Tanah Galian Cipinang Bali, Jalan Jawa Tengah, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur pada Sabtu, 30 Oktober 2021.
“Sekuriti melihat potongan besi ada di deket pagar dan pagar proyek dalam keadaan terbuka,” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (8/11).
Zen menerangkan, pelaku terlihat sedang menaikkan besi-besi baja ke atas mobil pickup. Kala itu, ia bersama teman berusaha mengagalkan aksi para pelaku. Namun, tak berhasil. “Para pelaku melarikan diri bersama dengan pickup berisi besi,” ujar dia.
Berdasarkan hasil penyelidikan, pencurian terjadi sejak Juli sampai bulan Oktober 2021. (sumber-Merdeka.com)