Sudah empat tahun sejak Corinna Slusser meninggalkan Pennsylvania untuk pergi ke New York City.
Mahasiswi berusia 19 tahun itu terakhir terlihat pada 20 September 2017 saat meninggalkan Haven Motel di Queens. Potret Corinna wara wiri di iklan prostitusi.
Setelah dua bulan tinggal di NYC, dia menghilang. Sang germo yang menjual Corinna dalam perdagangan seks, Ishi Woney (23) didakwa atas kejahatan seks.
“Seperti yang dituduhkan, Woney memaksa korbannya untuk terlibat dalam prostitusi melalui kekerasan dan paksaan, dan dia menggunakan korban, Corinna Slusser, yang telah hilang sejak September 2017, dalam iklan online yang mempromosikan prostitusi,” kata Asisten Direktur FBI, William F. Sweeney.
Ibu Corinna, Sabrina Tuotro, mengatakan dirinya sangat putus asa karena tidak mengetahui di mana putrinya berada.
“Ketakutan terbesar saya adalah bahwa saya tidak akan pernah mengetahui yang sebenarnya. Bahwa saya tidak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya,” kata Tuotro.
Woney saat ini menjalani hukuman 15 tahun di penjara federal, tapi dia bukan lah satu-satunya orang yang ada hubungannya dengan hilangnya Corinna.
Tak lama setelah tiba di NYC, Corinna terlibat dengan seorang mucikari bernama Yhovanny Peguero (32). Yhovanny memperdagangkan Corinna.
Pada 25 Agustus 2017, Yhovanny dan Corinna terlibat pertengkaran. Yhovanny menuduh Corinna mencuri uang $300 dari dompetnya.
Argumen berakhir saat Yhovanny mendorong Corinna ke dinding dan mulai mencekiknya.
Yhovanny diberikan perintah penahanan yang mana dia tidak dibenarkan bertemu Corinna selama satu bulan. Selam sebulan itu, Corinna bekerja di Haven Motel di bawah kendali Ishi Woney. Sementara itu, Yhovanny memohon agar Corinna kembali bekerja padanya.