Ketua Asosiasi Tenis Wanita (WTA) meragukan email yang dirilis oleh media pemerintah China yang mereka katakan ditulis oleh Peng Shuai.
Kabar bintang tenis itu belum terdengar sejak dirinya membuat tuduhan penyerangan seksual terhadap seorang pejabat tinggi pemerintah China dua minggu lalu.
Dalam email tersebut, Peng konon mengatakan tuduhan yang dibuatnya itu ‘tidak benar’.
Steve Simon, ketua WTA, mengatakan pesan itu malah meningkatkan kekhawatirannya tentang keselamatan Peng.
“Saya sulit percaya bahwa Peng Shuai benar-benar menulis email yang kami terima atau percaya apa yang dikaitkan dengannya,” kata Steve Simon.
Dalam email tersebut pula Peng bersikeras dirinya tidak hilang dan baik-baik saja.
“Saya baru saja beristirahat di rumah dan semuanya baik-baik saja,” tulis Peng dalam email itu.
“WTA dan seluruh dunia membutuhkan bukti independen dan dapat diverifikasi bahwa dia aman,” tukas Steve Simon.
Dalam pengakuannya yang diunggah ke media sosial namun dihapus sekitar setengah jam kemudian dua pekan lalu, Peng mengaku dilecehkan oleh mantan wakil perdana menteri China Zhang Gaoli.
Namun Peng menekankan bahwa dia tiak mampu memberi bukti apa pun untuk mendukung tuduhannya.
Dalam postingan itu pula Peng mengaku berhubungan seksual dengan Zhang Gaoli sebanyak satu kali.
Zhang yang kini berusia 75 tahun, menjabat sebagai wakil perdana menteri China antara 2013 dan 2018. Sementara Peng Shuai memenangkan 23 gelar ganda, termasuk di Wimbledon pada 2013 dan Prancis pada 2014.