Polisi segera menindaklanjuti laporan lima siswa Sekolah Penerbangan Dirgantara Batam, yang mendapat kekerasan fisik. Polisi pun berjanji akan mengusut tuntas kasus kekerasan itu
Paskakorban bersama KPPAD Kota Batam membuat laporan di Mapolda Kepri, polisi langsung bergerak cepat memeriksan saksi dan mengumpulkan barang bukti.
Lima pelajar yang diduga menjadi korban kekerasan dan perundingan diperiksa di Subdit 4 Ditkrimum Polda Kepri.
Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhard mengatakan, dari bukti petunjuk awal berupa foto dan video, polisi meyakini terjadi tindakan kriminal di Sekolah Penerbangan Dirgantara.
“Polisi akan memanggil pihak sekolah terkait laporan kekerasan. Dari keterangan korban, penyiksaan dan perundungan itu sudah berlangsung lama,” katanya melansir dari Sindonews. Jumat (19/11/2021).
Dijelaskan dia, kekerasan itu mulai terjadi sejak korban menjadi siswa baru di sekolah itu. Namun, pihak sekolah berdalih kegiatan itu merupakan pendisiplinan siswa.
Sementara itu, Kepala Sekolah Penerbangan Dirgantara Batam, Dunya Harun membantah aksi penganiayaan yang dituduhkan korban. Menurutnya, kegiatan itu merupakan bagian dari pembentukan karakter siswa.
“Itu merupakan bagian dari pembentukan karakter siswa dan pendisiplinan siswa yang dinilai nakal ataupun melanggar aturan,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dunia pendidikan Batam heboh paskaberedarnya foto siswa Sekolah Penerbangan Dirgantara Batam dirantai dan diborgol di dalam sel. Kasus serupa ini, pernah terjadi tahun 2018 dan 2019 lalu.