Jauh di dalam hutan di Guyana Prancis, para tentara terlibat dalam pertempuran dengan penambang emas ilegal yang telah menghancurkan ribuan hektar hutan hujan Amazon.
Guyana Prancis yang terletak di pantai utara Amerika Selatan dan hampir seluruhnya tertutup hutan, memiliki sejarah panjang penambangan emas skala kecil, legal dan ilegal.
Namun melonjaknya harga emas menimbulkan hasrat bagi para penambang yang datang dari negara tetangga, termasuk Brasil.
Aktivitas mereka meninggalkan genangan air beracun akibat merkuri yang digunakan untuk mengekstrak emas dari tanah.
Menangkap penambang ilegal yang dikenal sebagai “garimpeiros” adalah tugas yang hampir mustahil, tetapi Prancis bertekad untuk mencoba melindungi sudut kecilnya di Amazon.
Di anak sungai Maroni (jalur air utama yang mengalir ke utara melalui Guyana ke Samudra Atlantik), pasukan Prancis meluncurkan serangan.
Tapi saat mereka tiba dengan persiapan lengkap, para penambang sudah melebur ke dalam hutan, berkat petunjuk dari pengintai.
Lima tentara bergegas masuk ke dalam lubang tambang berisi air untuk mencari peralatan tersembunyi. Mereka mengeluarkan mesin dan dua pompa mekanis,
Pihak berwenang di Guyana Prancis memperkirakan bahwa 400 hektar hutan hancur setiap tahun akibat ulah penambangan ilegal.