Amerika Serikat (AS) melontarkan peringatan terhadap China setelah negara itu menembakkan meriam air ke arah kapal-kapal Filipina yang mengirim pasokan di perairan Laut China Selatan (LCS). AS menyebut tindakan China itu ‘berbahaya, provokatif, dan tidak bisa dibenarkan’.
Jika China berurusan dengan kapal Filipina, maka pihak Amerika Serikat juga akan terlibat.
Jubir Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyebut China seharusnya tidak boleh mengganggu kegiatan Filipina di zona ekonomi eksklusif Filipina.
“Beijing tidak boleh mengganggu kegiatan Filipina yang sah di zona ekonomi eksklusif Filipina,” ujar Price dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.
Price melanjutkan, bahwa AS mendukung Filipina dalam menegakkan tatanan maritim internasional.
Serta menyebut serangan senjata kepada kapal Filipina juga akan membuat AS ikut campur.
Tindakan China yang mengklaim wilayah maritim Laut Natuna Utara akan merusak perdamaian di wilayah tersebut.
“Amerika Serikat sangat percaya bahwa tindakan RRT yang menegaskan klaim maritim Laut China Selatan yang luas dan melanggar hukum merusak perdamaian dan keamanan di kawasan itu,” ujar Price.
Selain itu, Menhan AS Lloyd Austin juga memberikan tanggapan yang sama. Ia menyebut pihak AS berdiri bersama Filipina.