Insiden wanita mengaku anak Jenderal TNI bintang 3 memaki anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan dan ibunya di bandara berbuntut panjang.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin menyebut tengah berkoordinasi dengan Mabes TNI menelusuri pelat nomor mobil TNI yang digunakan wanita tersebut.
“Ya (koordinasi dengan Mabes TNI), (selanjutnya) tunggu ya biar pendapat saya jernih,” kata TB Hasanuddin dilansir dari detikNews, Senin (21/11).
Hasanuddin menyebut telah mengetahui persoalan tersebut. Dia memastikan tengah menelusuri pelat mobil TNI yang ditumpangi wanita yang memaki Arteria Dahlan tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni juga turut menanggapi persoalan rekannya Arteria Dahlan yang dimaki wanita mengaku anak Jenderal. Dia mengaku tengah menunggu penjelasan Danpuspom TNI soal mobil yang ditumpangi wanita mengaku anak Jenderal TNI tersebut.
“Kita tunggu Danpuspom setelah penyelidikan mobil dinas tersebut milik siapa ya,” ujarnya.
Sahroni menyebut Arteria Dahlan tidak ikut arogan dalam persoalan itu lantaran menghargai wanita tersebut. Meski demikian, dia mengecam sikap arogan wanita yang mengaku anak Jenderal TNI tersebut.
“Beliau menghormati perempuan dan menjaga ibunya jadi sabar. Bisa dilihat di video baik saudara saya, Arteria, maupun ibunya sama-sama berusaha menjaga kondusivitas suasana dengan tidak balik berteriak-teriak, apalagi membawa-bawa nama institusi seperti yang dilakukan oleh perempuan tersebut,” sebut Sahroni.
“Jadi ini sama sekali tidak bisa diterima karena sangat arogan. Kalau memang benar keluarga TNI, harusnya dia bisa menjaga nama baik institusi dan emosi, bukannya malah petantang-petenteng di balik itu,” lanjutnya.
Untuk diketahui, anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dan ibunda terlibat ribut-ribut dengan wanita yang mengaku anak jenderal TNI. Arteria mengungkapkan kronologi ribut-ributnya hingga tasnya disepak.
Arteria mengaku duduk di kursi ekonomi dalam penerbangan tersebut, tepat di belakang kursi kelas bisnis. Ia menyebut rombongannya kemudian dianggap menghalangi jalan.
Arteria menyebut wanita mengaku anak jenderal TNI itu ingin terlihat berbeda dan dia tidak masalah dengan hal itu. Ia menekankan dirinya dan keluarga tidak menghalangi jalan, apalagi ibunya berusia 80 tahun.
“Orang tua saya 80 tahun, dia butuh penyangga tulang itu, memang harus kita bawa, ditenteng-tenteng begitu. Kalau kami kelebihan, itu ada otoritasnya,” imbuh politikus PDIP.
Arteria menyebut barang bawaannya sudah difoto-foto oleh polisi. Namun, Arteria heran tasnya sampai disepak.