Anggiat Pasaribu atau Rindu yang mengaku anak jendral akhirnya buka suara terkait kasus cekcoknya dengan anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan dan ibundanya di Bandara Soekarno-Hatta. Dia tulus meminta maaf kepada Arteria dan ibunda.
“Saya sudah khilaf dan banyak berita tidak benar juga terkait saya dan keluarga,” kata Anggiat melansir dari detikcom, Rabu (24/11/2021).
Anggiat meminta maaf atas persoalan yang terjadi. Dia mengatakan saat ini juga dalam kondisi sakit.
“Saya juga tidak sehat, Mas, saya masih sakit dan dalam keadaan sedang sakit. Saya hanya ingin selesai semua,” ucapnya.
“Terkait tekanan dari semua pihak saya tidak mau bicara banyak saya takut salah bicara. Saya tidak mau bicara ke mana pun karena saya tidak mau membuat permasalahan baru. Cukup saya sadar saya khilaf dari hati saya,”sambungnya.
Anggiat Pasaribu juga meminta maaf secara tulus kepada keluarga besarnya, khususnya kepada suaminya, Lettu Bayu, dan abang sepupunya, Brigjen TNI Zamroni, karena turut terbawa-bawa dalam persoalan ini.
“Saya mohon maaf kepada abang saya, suami saya, dan semua rekan-rekan yang jadi turut terbawa-bawa dalam hal ini. Saya berterima banyak, alhamdulillah dapat pelajaran dan harus mawas diri ke depan,”ucapnya.
“Untuk keluarga besar bapak Arteria Dahlan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,”ujarnya lagi.
Anggiat Pasaribu menambahkan, dia juga berterima kasih kepada semua pihak yang membantunya dalam menengahi persoalan ini.
“Saya terima kasih banyak sama semua pihak yang bantu saya. Bang Ucen (Hasan Husaeri Lubis), Kak Nana, Bang Clanse, dan Kakak Anggy, dan paling utama untuk pihak dari abang saya abang Arteria yang mau memaafkan saya,” ujar Anggiat.
Sebelumnya, pihak keluarga Anggiat Pasaribu, Clanse Pakpahan, juga sudah berkomentar terkait persoalan ini. Dia mengatakan pihaknya segera mencabut laporan di Polresta Bandara Soekarno-Hatta terhadap Arteria Dahlan.
Selain itu, Anggiat Pasaribu menjadwalkan akan menemui langsung Arteria dan ibunda untuk meminta maaf. Mereka berharap persoalan ini bisa segera selesai dengan damai.
