RSMM alias S (21), pelaku pencurian dengan kekerasan dan pembunuhan berencana yang menewaskan Suripto, satpam penjaga gudang rokok Camel, Jalan Brigjend Sudiarto, Joyotakan, Serengan Solo, Senin (15/11) lalu. Berhasil ditangkap Polresta Surakarta.
Penangkapan dilakukan di rumahnya Kampung Tekil, Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, Jumat (19/11) pukul 11.00 WIB. Saat ini tersangka ditahan di Rutan Polresta Surakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, berdasarkan hasil penyidikan terungkap bahwa pembunuhan warga Wonosegoro Boyolali dilakukan secara berencana dengan motif dendam. Pelaku tidak lain merupakan mantan karyawan gudang rokok tersebut, yang seprofesi dengan korban.
“Motifnya ini dendam dan karena faktor ekonomi. Ini juga sudah direncanakan sebelumnya,” ujar Ade saat konferensi pers di Mapolresta Surakarta, Senin (22/11).
Ade menuturkan, pelaku sebelumnya merupakan satpam di gudang tersebut. Namun karena dianggap indisipliner, S kemudian diberhentikan.
“Jadi S ini sering tidak masuk kerja. Saat membolos itu ia selalu minta korban menggantikan tugasnya. Kejadian ini dilaporkan pada atasan dan kemudian diberhentikan sekitar 2 bulan sebelum kejadian. Ini yang membuat pelaku dendam dan tega berbuat nekat,” jelasnya.
Terkait motif ekonomi dimaksud, mantan Kapolres Karanganyar itu menjelaskan, hasil perampasan brankas senilai Rp310.109.900 ternyata digunakan untuk berbelanja untuk kebutuhan hidup. Seperti perhiasan, kendaraan, handphone dan lainnya.
Ade menyampaikan, sebelum kejadian, pelaku pernah menebarkan ancaman. Hingga peristiwa pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan kematian tersebut terjadi. Agar tidak dikenal, tersangka menggunakan penutup kepala atau zebo saat beraksi.
“Sempat terjadi perlawanan korban kepada pelaku. Pelaku ini menggunakan zebo agar tak dikenal. Korban baru mengenali pelaku setelah zebo terlepas,” katanya.
Kapolresta menambahkan, pencurian dengan kekerasan tersebut dilakukan oleh tersangka seorang diri. Kendati demikian pihaknya masih mengembangkan kasus ini untuk mencari pelaku lainnya.
“Kita masih kembangkan kasus ini untuk mencari kemungkinan adanya tersangka lain,” katanya.
Ade mengemukakan, berdasarkan pemeriksaan CCTV, terlihat jelas tersangka masuk hingga meninggalkan lokasi dengan membawa brankas diatas sepeda motor.
“Pelaku ini membawa brankas dengan troli. Keluar melalui pintu samping hingga tempat parkir sepeda motor. Ia kemudian menaikkan brankas diatas sepeda motor dan membawa pulang ke Sidoharjo Wonogiri,” bebernya.
“Jadi penganiayaan hingga meninggal dilakukan di selasar menuju ruang kantor brankas dekat kamar mandi. Korban memang sempat masuk kamar mandi dan melakukan perlawanan lagi,” pungkasnya.
(sumber_Merdeka.com)