Pejabat Operasional, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Negeri Johor, Simon Templer Lo Ak Tusa menyebut insiden ini merupakan kasus pertama melibatkan PMI ilegal asal Indonesia di perairan Johor Timur.
Puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Ilegal yang menjadi korban kapal bot karam di perairan Pantai Tanjung Balau, Johor, Malaysia dikabarkan berasal dari Lombok.
Dalam kejadia pukul 4.30 dini hari waktu setempat, 14 selamat, 11 tewas, sementara 25 orang lagi masih hilang usai bot tersebut karam.
Dikutip dari media Malaysia, kosmo.co.my, Simon mengatakan, 14 orang yang selamat berusia antara 20-50 tahun, terdiri dari 12 pria dan dua wanita. Salah satunya kritis namun sudah dilaporkan membaik dirawat di RS Kota Tinggi.
Sebanyak 159 orang anggota dari Angkatan Tentera Malaysia (ATM), Polis Diraja Malaysia (PDRM) dan sejumlah instansi lainnya di Malaysia dikerahkan mengevakuasi dan mencari korban hilang.
Bayar Rp 6-7 Juta per orang
Sementara itu, dari keterangan mereka yang selamat, mereka mengeluarkan uang senilai RM 2.000 hingga RM 3000 per orang untuk bisa masuk ke Malaysia, lewat ‘jalur tikus’ itu. Atau jika dirupiahkan sekitar Rp 6-7 juta per orang. (sumber-batamnews.com)