Badan SAR Nasional (Basarnas) Tanjungpinang telah berkoordinasi dengan Maritim Rescue Coordinating Center (MRCC) Malaysia. Terkait tengelamnya Speedboat PMI ilegal di perairan Johor Malaysia.
Maritim Rescue Sub Center (MRSC) Johor Bahru, masih terus melakukan pencarian dan penyelamatan (carilamat) pendatang asing tanpa izin (PATI) asal Indonesia yang tenggelam di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor Bahru, Malaysia.
“Kita juga menerima informasi dan berdasarkan hasil koordinasi kita bersama Johor Bahru bahwa kejadian di perairan Malaysia dan tidak jauh dari bibir pantai Tanjung Balau,” ujar Riyadi, Rabu (15/12/2021).
Informasi yang diterima, boat pancung berwarna kelabu sepanjang 25 meter dengan 4 mesin tempel (enjin) bergerak dari Indonesia menuju Malaysia Rabu (15/12/2021) dini hari.
Sekitar pukul 04.30 WIB, boat itu memasuki Perairan Tanjung Balau dekat Kota Tinggi, Johor Bahru. Namun naasnya, boat itu diterpa ombak kuat dan angin kencang sehingga terbalik.
Berdasarkan Prakirawan cuaca di Johor Bahru, ombak mencapai 1,5 meter dan angin berkecepatan 30 Km/Jam saat itu. “Akibat insiden tersebut, 60 PMI yang menumpangi boat itu pun jatuh ke laut,” sebut Riyadi.
Dari 60 PMI yang dikabarkan menjadi korban, ditemukan 33 orang. Namun hanya 22 orang didapati dalam kondisi selamat yang terdiri dari 20 pria dan 2 perempuan. Sementara 11 orang lagi ditemukan terdampar di pantai dalam kondisi meninggal dunia. Mereka terdiri dari 4 perempuan dan 7 pria.
“Sedangkan 27 orang lagi belum ditemukan. Ini yang belum kita ketahui rinciannya, berapa laki-laki maupun perempuan,” cetusnya.
Hingga kini tim yang tergabung ke dalam Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) masih melakukanpencarian baik di laut maupun di pantai. Mereka juga mengerahkan beberapa alat yang terdiri dari Kapal Motor (KM) TEGAS (OSC), Pesawat AW 139 Agusta dan Boat Petir 50.
“Pencarian di laut dan di pantai masih diteruskan oleh mereka. Baik MRSC, Tentere Darat Malaysia (TDM) dan lainnya,” pungkas Riyadi. (sumber-batamnews.com)