Lebih 10 kali dia mencuri meteran air dan sudah meresahkan warga. Pelaku pencurian meteran air PDAM di Samarinda, Kalimantan Timur, berinisial Ra (40), ditangkap warga.
Belakangan diketahui pelaku merupakan residivis kasus pembunuhan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Penangkapan Ra berawal Selasa (21/12) ketika Polsek Palaran melakukan penyelidikan usai warga menginformasikan meteran air di rumahnya dicuri.
“Setelah kami lakukan penyelidikan, kami dapatkan ciri-ciri pelaku. Tapi sempat ada lagi warga kecurian meteran air,” kata Kapolsek Palaran AKP Roganda, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (23/12).
Roganda menerangkan, Rabu (22/12) malam, warga berjaga-jaga. Satu orang bermotor terlihat bergelagat mencurigakan. “Sekitar jam 1 dini hari tadi, tas orang mencurigakan diperiksa, isinya dua meteran air yang ternyata baru dia curi. Dia dibawa ke Polsek (Palaran),” ujar Roganda.
Dari interogasi, pria bernama Ra yang tinggal di kawasan Samarinda Seberang itu mengaku lebih dari 10 kali mencuri meteran air.
“Kami minta dia datangi lokasi mana saja dia mencuri. Ada 7 lokasi, semuanya di Palaran,” terang Roganda.
Ra adalah seorang residivis 6 tahun penjara kasus pembunuhan berencana di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan baru tinggal di Samarinda. “Alasan mencuri karena dia tidak punya pekerjaan tetap. Dari meteran air yang dia curi, dia ambil kuningan tembaga dan dijual Rp 40 ribu-Rp 45 ribu. Penadahnya sedang kami selidiki,” ungkap Roganda.
Diterangkan Roganda, Ra dijerat pasal 363 KUHP tentang Pencurian disertai pemberatan. “Karena ada beberapa laporan, dan kejadiannya di malam hari. Untuk menghindari tersangka melarikan diri dan merusak barang bukti, kami akan lakukan penahanan,” tegas Roganda.
Dikonfirmasi terpisah, Humas Perumdam Tirta Kencana Samarinda, Lukman mengatakan, penggantian meteran air baru seharga Rp 466 ribu setelah hilang dicuri menjadi tanggungan pelanggan sendiri.
“Aksi pencurian meteran ini memang berpindah-pindah. Sempat mereda tahun (2020) kemarin, sekarang kambuh lagi. Sasarannya meteran yang jauh dari permukiman, perumahan. Kami sarankan, warga menyemen meterannya supaya sulit dicuri. Dari CCTV warga, pelakunya ini cukup 5 menit untuk mencuri meteran air,” kata Lukman. (sumber-Merdeka.com)