Korban Maria Ne’a Nalle (57) meninggal dunia. Sementara sang suami, Welhelmus Nea (62) terluka parah. Keduanya merupakan korban penganiayaan berat yang dilakukan oleh tetangganya sendiri, di Kabupaten Rote Ndao, NTT, Sabtu (25/12).
Kasus berawal saat tersangka Eliasar Mbura (41), datang bersilaturahmi di rumah korban saat malam Natal. Saat itu tersangka membawa parang dan sempat bersalaman dengan suami korban.
Tiba-tiba, Fitri (23), anak korban yang sedang berada di dalam kamar mandi mendengar suara keributan. saat keluar, saksi melihat tersangka sedang berdiri memegang sebilah parang.
Sementara anak korban lainnya, Yapi Nea yang sedang berada di dalam kamar mendengar teriakan korban yang mengatakan pelaku sedang mengejarnya.
Yapi Nea pun keluar. Dia melihat pelaku sedang mengejar orangtuanya dengan memegang parang. Yapi pun pergi keluar mencari bantuan.
Apa Motifnya?
Sementara Fitri yang keluar dari dalam kamar mandi sudah melihat Maria dalam keadaan luka parah hingga meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polres Rote Ndao, Iptu Yames Jems Mbau, mengatakan, polisi masih mendalami motif kasus ini. Pelaku sudah ditangkap di Polsek Rote Barat bersama satu buah barang bukti berupa sebilah parang. “Kedua korban adalah suami istri,” ujar Kasat Yames Jems Mbau.
Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengaku membunuh Maria dan membacok Welhelmus karena dendam dan jengkel. Tersangka menuduh korban memiliki ilmu santet.
“Keterangan sementara, tersangka meyakini korban menggunakan suanggi (ilmu santet),” ujar Kapolres Rote Ndao, AKBP I Nyoman Putra Sandita.
Namun penyidik masih mendalami pengakuan tersangka ini. “Masih didalami penyidik karena ini (suanggi/santet) alasan yang tidak masuk akal,” jelas I Nyoman Putra Sandita.
Informasi lain yang diperoleh wartawan dari warga menyebutkan, tersangka dendam terhadap korban. Pelaku menganggap korban memiliki ilmu santet yang menyebabkan kematian anak tersangka.
Tersangka juga sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban sejak bulan April 2021 lalu.
(sumber-Merdeka.com)