Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan dua rumah susun (rusun) lembaga pendidikan di Pekanbaru, Provinsi Riau.
Keduanya adalah rusun mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) HM Lukman Edy dan rusun Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda. Total dananya mencapai Rp 24 miliar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, infrastruktur pendukung pendidikan seperti hunian dibangun agar santri dan mahasiswa bisa lebih fokus belajar untuk prestasi.
“Dengan dibangunnya rusun tersebut diharapkan bisa membantu para santri untuk mendapatkan hunian yang layak selama proses belajar mengajar, sehingga diharapkan akan mencetak SDM yang unggul dan berakhlak mulia,” kata Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (27/12/2021).
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sumatera III Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Zubaidi menyampaikan, pembangunan Rusun STAI H.M Lukman Edy terdiri dari satu tower setinggi tiga lantai.
Berdasarkan data per tanggal 8 Desember 2021 lalu, progres pembangunan rusun yang memiliki hunian tipe 24 dengan total 42 unit itu telah mencapai 95 persen.
“Kami optimis pembangunan Rusun yang dibangun dengan anggaran senilai Rp 17,9 miliar tersebut dapat selesai tepat waktu sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menunjang kegiatan mahasiswa,” ujarnya melansir dari Kompas.
Kontraktor pelaksana pembangunannya ialah PT. Murda Jaya Abadi dan Konsultan Manajemen Konsultan PT Surya Cipta Engeneering KSO CV. Duta Prima.
Zubaidi menambahkan, sementara untuk rusun santri di Yayasan Luhur Amal Muli Pondok Pesantren Miftahul Huda sudah selesai 100 persen.
“Total anggaran pembangunan Rusun santri tersebut senilai Rp 6,1 miliar. Rusun Ponpes ini juga dilengkapi dengan meubelair di setiap hunian berupa tempat tidur susun dan lemari agar santri tinggal membawa pakaian dan belajar agama dengan semangat,” tuturnya.
Rusun yang berlokasi di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru itu memiliki spesifikasi bangunan tipe barak mini setinggi tiga lantai. Dengan jumlah 21 unit dan akan dilengkapi meubelair.
Sementara untuk kontraktor pelaksana pembangunan adalah PT Razasa Karya dan Kosultan Manajemen Konsultan CV Fajar Bahri.